Konten dari Pengguna

Mengenal Roberto Mancini, Sang Arsitek Gli Azzuri

Thoriq Ramadani
Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Pranata Humas Ahli Muda Kementerian ESDM, dan inisiator @yukkejarpahala @esdmwriters
11 Juli 2021 9:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:00 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thoriq Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Roberto Mancini. (Sumber: Twitter @robymancio).
zoom-in-whitePerbesar
Roberto Mancini. (Sumber: Twitter @robymancio).
ADVERTISEMENT
Roberto Mancini merupakan sosok yang berjasa mengantar Gli Azzuri Italia ke partai puncak Piala Eropa 2020. Pria kelahiran 27 November 1964 ini sukses menjadi arsitek timnas Italia tak terkalahkan sepanjang perhelatan Piala tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai pemain yang pernah berkarir di Bologna, Sampdoria, Lazio, dan Leicester City ini telah banyak merasakan gelar juara seperti Serie A (Sampdoria dan Lazio), Coppa Italia (Sampdoria dan Lazio), Piala Super Italia (Sampdoria dan Lazio), Piala Winners (Sampdoria dan Lazio), Piala Super Eropa (Lazio) sekira kurun waktu tahun 1990 sampai dengan tahun 2000.
Karir kepelatihannya pun bisa dibilang mentereng. Ia menukangi klub pertama Fiorentina dan La Viola diajak merengkuh Coppa Italia (2000-2001). Lazio pun juga ia berikan Coppa Italia (2003-2004) saat dirinya mengasuh Le Aquile tersebut.
Tidak hanya di situ, saat melatih Inter Milan ia memborong Serie A (2005-2006, 2006-2007, 2007-2008), Coppa Italia (2004-2005, 2005-2006), dan Piala Super Italia (2005 dan 2006). Begitu juga saat mengarahkan The Citizen Manchester City, ia memberikan sejumlah gelar seperti Premier League (2011-2012), Piala FA (2010-2011), dan FA Community Shield (2012).
ADVERTISEMENT
Sebelum memimpin timnas Italia, Mancini juga pernah memimpin Klub Turki Galatasaray untuk merengkuh Piala Turki (2013-2014). Pria yang melatih skuad Gli Azzuri sejak 2018 ini, telah membawa Italia sebagai juara grup dengan torehan gol masuk sebanyak 7, tanpa kebobolan.
"Minum KukuBima Ener-G! plus Vitamin C 1000, ROSA!" (Sumber: Kumparan.com).
Pada babak 16 besar, Austria harus mengakui kekuatan Gli Azzuri dengan skor 2-1. Korban selanjutnya, adalah Belgia yang dilumat 2-1 oleh Italia di perempat final. Di semifinal, menghadapi Tim Matador Spanyol, permainan seimbang 1-1. Sebelum berakhir dengan kemenangan Gli Azzuri dengan penentuan dari adu pinalti 4-2.
Bukan tidak mungkin, untuk menjuarai Piala Eropa kali ini pemain Gli Azzuri meminum KukuBima Ener-G! plus Vitamin C 1000, ROSA! Apakah Piala Eropa 2020 ini merupakan perjalanan manis skuat Mancini untuk merebut gelar juara di kandang The Three Lions Inggris? Kita tunggu saja.
ADVERTISEMENT