Konten dari Pengguna

Pelajaran Berharga dari Pelatih The Three Lions, Gareth Southgate

Thoriq Ramadani
Ketua Umum Ikatan Pranata Humas Indonesia (Iprahumas), Pranata Humas Ahli Muda Kementerian ESDM, dan inisiator @yukkejarpahala @esdmwriters
12 Juli 2021 21:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:03 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Thoriq Ramadani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gareth Southgate dan skuat The Three Lions. (Sumber: Twitter @EURO2020).
zoom-in-whitePerbesar
Gareth Southgate dan skuat The Three Lions. (Sumber: Twitter @EURO2020).
ADVERTISEMENT
Tadi pagi (12/7/2021) mimpi timnas Inggris menjuarai Piala Eropa di hadapan pendukungnya terkubur. The Three Lions bertekuk lutut adu penalti melawan Italia di partai puncak.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, pasukan Gareth Southgate unggul lebih dulu di babak pertama oleh gol Luke Shaw. Pemain Manchester United itu menjebol gawang Donnarumma saat pertandingan baru berjalan menit kedua.
Babak kedua, Skuat Roberto Mancini menyamakan kedudukan lewat Leonardo Bonucci. Pemain Juventus ini memanfaatkan peluang saat kemelut di depan gawang Jordan Pickford.
Sampai habis babak kedua dan 2 kali perpanjangan waktu, tidak terjadi gol penentu pada laga tersebut. Maka, adu penalti adalah jawabannya.
Southgate menurunkan lima pemain untuk mengeksekusi penalti. Secara berurutan Harry Kane, Harry Maguire, Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka. Kedua penendang awal berhasil menjebloskan kulit bundar ke gawang Gli Azzurri.
Namun, Rashford membentur tiang dan melenceng keluar. Senada, penendang keempat dan kelima gagal karena ditepis oleh pahlawan Italia Donnarumma. Melihat hasil itu, banyak yang mengkritik pemilihan eksekutor penalti punggawa The Three Lions.
ADVERTISEMENT
Pasalnya Rashford dan Sancho baru masuk saat pertandingan di perpanjangan waktu pada menit ke-118. Sedangkan Saka yang menjadi eksekutor kelima, baru berusia 19 tahun yang masih belum banyak bermain di laga internasional.
Melansir Guardian.com, Southgate mengakui yang memilih eksekutor penalti adalah dirinya dan itu adalah tanggung jawabnya. Ia jelaskan bahwa para pemain tidak ada yang sendirian, menang, dan kalah bersama sebagai satu tim.
Minum KukuBima Ener-G! plus Vitamin C 1000, ROSA! (Sumber: Kumparan.com).
Dengan hasil ini pendukung The Three Lions harus puas tim kesayangannya di posisi runner up Piala Eropa 2020. Supaya semakin semangat, minum KukuBima Ener-G! plus Vitamin C 1000, ROSA!