Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Implementasi P5 di SMP Negeri 7 Purwakarta
8 November 2022 14:39 WIB
Tulisan dari Tiara Dewi Ibnatun Solihat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 7 Purwakarta
ADVERTISEMENT
Sejak tahun ajaran baru 2022/2023, kurikulum di Indonesia mengalami perubahan dari Kurikulum 2013 revisi ke Kurikulum Merdeka. Dikutip dari ditpsd.kemdikbud.go.id, kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Pelaksanaan kurikulum merdeka didasari oleh ketentuan dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi No. 56 Tahun 2022 yang menyatakan bahwa "Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat tiga opsi kurikulum yang dapat digunakan di satuan pendidikan dalam rangka pemulihan pembelajaran dengan struktur Kurikulum Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, serta beban kerja guru.”
ADVERTISEMENT
Dikutip dari kemendikbud.go.id, sejak tahun ajaran baru 2022/2023, kurikulum merdeka sudah diterapkan di 143.265 sekolah di 34 Provinsi dan 514 Kabupaten / Kota dari jenjang PAUD, Sekolah Dasar, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, SLB, hingga SKB/PKBM, salah satunya adalah sekolah menengah pertama (SMP) di Purwakarta yaitu SMP Negeri 7 Purwakarta. SMP Negeri 7 Purwakarta telah menerapkan kurikulum merdeka pada siswa kelas 7 (tujuh) sejak tahun ajaran baru 2022/2023. “Kurikulum merdeka sudah diterapkan di kelas 7 (tujuh) sejak Juli 2022 sedangkan untuk kelas 8 dan 9 masih menggunakan kurikulum 2013.” kata Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Purwakarta pada 30/09/2022.
Implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMP Negeri 7 Purwakarta
Salah satu tim kurikulum sekaligus guru mata pelajaran bahasa inggris di SMP Negeri 7 Purwakarta, Bapak Moch Soni, S.Pd. mengatakan bahwa perbedaan yang paling mencolok antara kurikulum merdeka dan kurikulum sebelumnya adalah dimana dalam kurikulum merdeka terdapat program P5 yang mengharuskan siswa menghasilkan produk sebagai implementasinya, “Karena di sekolah sedang menerapkan 2 kurikulum yang berbeda tentunya terdapat perbedaan antara kedua kurikulum tersebut, dimana dalam kurikulum merdeka terdapat program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang pelaksanaan proyeknya dilakukan setiap hari jumat 25% untuk P5 dan 75% untuk interaksi di kelas.”, ucapnya. P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) merupakan salah satu dari bentuk implementasi dari kurikulum merdeka dimana proses dalam mengamati dan memikirkan solusi lingkungan sekitar dengan tujuan berbagai macam kompetensi dalam belajar. Tertera pada Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022, yang menyatakan bahwa "Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila."
ADVERTISEMENT
Jumlah minimal produk yang dihasilkan dari P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dalam setahun adalah 3 produk, hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh kepala sekolah SMP Negeri 7 Purwakarta, Ibu Rikrik Halimatussadiah S.Pd, M.Pd, yang mengatakan bahwa "Jumlah produk dalam 1 tahun adalah 3 produk, dimana 1 produk sudah rampung yaitu Hand Soap dari tanaman yang telah dilakukan di periode pertama (Juli-September 2022), 1 produk yang masih dijalankan yaitu PSB (PhotoSintesis Bacteria) di periode kedua (September-November 2022) dan yang terakhir 1 produk yang masih dalam perencanaan yaitu Proyek Robotik pengukur kelembaban tanah di periode yang dimana pelaksanaannya direncanakan di semester Genap (mulai dari Januari 2023)." ibu Rikrik Halimatussadiah S.Pd, M.Pd, juga melanjutkan penjelasannya “Dalam 1 produk itu sudah mencakup seluruh mata pelajaran, contohnya Hand Soap yang terbuat dari tumbuhan yang ditanam di sekolah. Labelnya termasuk ke dalam mata pelajaran TIK, untuk mengukur takaran bahannya termasuk ke dalam mata pelajaran matematika, untuk komposisi bahannya termasuk ke dalam mata pelajaran IPA dan untuk laporannya masuk ke dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.”.
ADVERTISEMENT
Dari penjelasan dari narasumber diatas, maka bisa disimpulkan bahwa SMP Negeri 7 Purwakarta sudah melaksanakan P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan sangat baik dengan produk-produk yang sangat bagus dan dibutuhkan di masa pasca pandemi ini yaitu hand soap, selain itu produk yang sedang dijalankan dan direncanakan yaitu PSB (PhotoSintesis Bakteri) dan Proyek Robotik pengukur kelembaban tanah sangat menarik. Penerapan atau implementasi P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) di SMP Negeri 7 Purwakarta yang baik tentunya tidak lepas dari arahan dari Kepala sekolah dan guru-guru yang mengarahkan para muridnya dengan sabar.
Tim penulis:
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta Program Studi Pendidikan Sistem dan Teknologi Informasi (PSTI)
ADVERTISEMENT