Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
#DareToDream to Flying High
12 Juli 2019 1:50 WIB
Tulisan dari Timothy W Pawiro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
‘Mum, aku mau pulang.’
…
‘Tiketnya terlalu mahal, Anthony, kau harus tinggal di sana sampai Natal, baru bisa pulang.’
ADVERTISEMENT
…
‘Yah, aku akan buat tiketnya jadi murah.’
Ini merupakan sepenggal percakapan antara seorang anak, yang disekolahkan di Epsom College – Inggris, dengan Ibunya yang tinggal di Kuala Lumpur, Malaysia. Nama ‘Anthony’ mungkin agak kurang familiar, ya, tapi kalau dilihat dari nama lengkapnya, yaitu Anthony Francis Fernandes, semestinya kita sudah bisa menebak. Jadi yang saya maksud adalah Tony Fernandes, Co-Founder dan CEO AirAsia.
Saya rasa sudah banyak orang yang mengenal nama Tony Fernandes, salah satunya saya. Ini juga karena saya merupakan salah satu pengguna airline nya yang masuk di kategori low-cost airline, si AirAsia. Rasanya saya ingat trip saya tahun lalu yang ke luar negeri, dan semuanya menggunakan airline AirAsia ini. Ga tanggung-tanggung sih, ke empat negara PP. Dan tau ga, ini semuanya saya beli di tahun sebelumnya haha. Ada trip yang direncanakan, bahkan ada yang impromptu, yang diawali percakapan biasa dengan teman : ‘hey ada tiket murah AirAsia nih, yuk jalan ke mana kita?’ haha.
ADVERTISEMENT
Dan tagline AirAsia yang berbunyi ‘Now Everyone can Fly’ ini ternyata diawali dari argumen Tony dengan Ibunya yang saya cantumkan di awal.
Launching buku Tony Fernandes : Flying High
Saya sebenarnya hanya tau tentang kehidupan Tony secara sekilas saja. Dan saya baru tau lebih banyak lagi tentang sesosok Tony Fernandes, saat peluncuran buku Tony yang berjudul ‘Flying High’ versi bahasa Indonesia di Ritz Carlton, Pacific Place, pada tanggal 4 Juli 2019 lalu. Dan penggalan percakapan Tony dan Ibunya di awal cerita ini, saya ambil dari buku Flying High.
Sejujurnya, saya pun baru ketemu dan melihat secara langsung Tony Fernandes ya di hari itu. Tony merupakan seorang yang humble dan humoris, bahkan waktu di atas panggung, teman saya, Alex, sampai bilang : ‘wah cocok nih Tony jadi standup comedian’ haha. Memang tidak lama waktu yang Tony punya untuk sharing mengenai kisahnya saat itu, bahkan Tony sempat bilang kalau dia cerita semua, bisa-bisa nanti ga ada yang beli bukunya hehe.
ADVERTISEMENT
Tony yang hidupnya berkecimpung di dunia musik, olahraga, dan penerbangan ini, punya segudang pengalaman, sebelum dia menjadi seorangn CEO dan Co-Founder dari AirAsia.
Percaya ga kalau karir Tony diawali dengan menjadi seorang akuntan? Dan kemudian malah terjun ke dunia musik di Warner Music. Ga hanya mengurusi artis musik Malaysia saja, Tony juga mengikuti musik di Indonesia, termasuk ketika dia kenal dengan musik dangdut. Tony pun bela-belain datang ke Bandung untuk bertemu dengan Cici Paramida, dan musisi dangdut lainnya. Perkenalan Tony dengan dangdut di Bandung inilah yang menjadi salah satu alasan dibukanya rute Bandung – Kuala Lumpur. Wow!
Setelah Tony mengundurkan diri dari Warner Music, akhirnya Tony mulai mewujudkan mimpinya yang sudah tercetus dari saat dia kecil : ‘… Aku akan buat tiketnya jadi murah!’
ADVERTISEMENT
Tony Fernandes dan AirAsia
Kecintaan Tony terhadap dunia aviasi, bukan berarti bahwa Tony serta merta paham akan industri penerbangan itu sendiri. Tony sama sekali tidak punya pengalaman.
Tapi tekad Tony untuk mulai bisnis di industri penerbangan sudah bulat, bahkan Tony sampai minta ijin ke PM Malaysia saat itu, Mahathir Mohamad, untuk memulai bisnis penerbangan. Sang PM pun setuju dengan ide Tony untuk memulai bisnis di industri penerbangan, tapi Tony diminta untuk membeli airline yang sudah ada saja daripada memulai dari nol.
Ternyata saat itu ada sebuah airline yang bernama AirAsia, yang sudah banyak utang, dan mulai merugi. Tony pun akhirnya mengambil alih airline tersebut. Tony pun saat sharing sempat bercanda, mungkin staff serta awak pesawat AirAsia takut ketika Tony ambil alih. Takut karena Tony tidak tau apa-apa dengan industri penerbangan.
Tapi semua itu dia buktikan bahwa dia bisa, dan Airasia pun menjadi bisnis penerbangan yang besar. Bahkan selain industri penerbangan, Tony diversifikasi bisnisnya di dunia perhotelan dengan Tune Hotel, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
#DareToDream
Banyak sekali nasihat, ide, petuah yang disampaikan oleh Tony saat acara launching bukunya itu, salah satunya tentang #DareToDream. Berani bermimpi dan mewujudkan mimpi tersebut. Coba dibayangin aja, kalau misalnya Tony ga berani untuk memulai bisnisnya di bidang airline, apa yang terjadi? Tony juga sempat ngomong saat di event peluncuran tersebut : ‘Not afraid to fail.’ Kalau takut gagal dan tidak mencoba, bisa-bisa nanti menyesal pas sudah tua.
Penasaran dengan kisah Tony lainnya, berarti kamu kudu punya buku Tony Fernandes ‘Flying High!’
Yuk, mari kita lanjut baca bukunya 😊