Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nasyid, hadroh, terbangan, sampai tanjidor. Lirik-lirik islami dan dentuman nada-nada ilahiah kerap terlontar dari ragam musik yang disebut tadi. Baru belakangan, band-band pop dari yang senior sampai yang hanya memanfaatkan momen Ramadhan turut serta membawakan lagu-lagu bertema religi dan mencoba meraup pundi di belantika musik Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, menyebar di beberapa kota di Indonesia, model musik lain sebenarnya telah lama menyampaikan ajaran yang sama. Lirik-lirik puitis Islami nan membawa kesejukan terlontar dari lagu-lagu mereka.
Namun, tampilan yang sangar serta nada-nada bervolume kencang kerap mengelabui telinga awam: apa ini benar-benar lagu religi?
Tapi memang nyata demikian. Lagu-lagu mereka, meski bising luar biasa, membawa satu tema yang sama: ketauhidan dan Islam. Meski membawa genre metal, yang mereka utarakan adalah satu: manusia memang sudah sepantasnya menyerah pada Ta’ala yang Satu itu.
Children of Gaza
Anak-anak Gaza, begitulah kira-kira arti dari nama band mereka. Band dengan lima personel ini terhitung baru: ia lahir di Jakarta pada tahun 2010. Band tersebut diawaki Anis (mantan punggawa Log Guns dan Alas Roban) sebagai vokalis, Aliem di lead guitar, Syarief di keyboard, Freddy di bass, dan Maldo di drum.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, band yang banyak terinspirasi beberapa aliran dari mulai blues hingga metal ini membawakan lagu bertemakan perlawanan terhadap penindasan di Palestina. Bagi mereka, lagu-lagu yang mereka bawakan mewakili anak-anak Palestina untuk menyuarakan ketidakadilan dan penderitaan yang mereka rasakan.
021 Kodusa
Band metal satu ini dibentuk pada tahun 1998. Inisiator saat itu adalah almarhum Ivan Wijaya-- meski di tahun-tahun berikutnya sering sekali mengalami pergantian personel.
Lagu-lagu yang dibawakan oleh band metal asal Jakarta tersebut pada umumnya bertemakan syiar agama Islam. Bahkan, nama band-nya 021 (kosong dua satu = kodusa) itu sendiri disebut punya filosofi yang lebih mendalam, yakni berasal dari Al Quran Surat 21 yaitu Al Anbiyaa, yang bercerita soal para nabi atau para utusan.
ADVERTISEMENT
Dari situ, lagu dan lirik yang menjadi materi lagu mereka meneruskan misi dan cita-cita rasul untuk mengingatkan pada amal kebaikan.
Tengkorak
Band grindcore dengan nama seram ini lahir pada 1993. Band ini cukup populer di kalangan penikmat Heavy Metal Indonesia, dengan album-albumnya yang sudah beredar sampai ke beberapa negara lain. Dengan formasi lima orang personel, band ini terus bertahan meski telah berkali-kali berganti daftar punggawanya.
Yang membuat band tengkorak spesial adalah muatan lagu-lagu dan sikap mereka sebagai sebuah entitas musik. Ketimbang membawa musik-musik yang disebutnya “membawa dekadensi moral”, mereka konsisten membawakan lagu-lagu bertemakan idealisme dan jihad Islam.
Lagu-lagu seperti Pemimpin Gila, Konsentrasi Massa, dan Boykot Israel menjadi beberapa contoh lantunan idealis band ini.
ADVERTISEMENT
Purgatory
Band yang tak boleh lewat dalam daftar adalah band metal asal Jakarta: Purgatory. Bermarkas di Ciputat, mereka berhasil menelurkan puluhan karya yang diakui menjadi warna tersendiri di antara band-band metal kebanyakan.
Dengan lagu-lagu bertema Islam dan perlawanan terhadap kekerasan juga perang, band ini membawa sikap mereka sehari-hari sama idealnya dengan lagu yang mereka tembangkan. Meski tak berniat dari awal untuk membentuk band metal Islam, mereka tetap saja berlaku sesuai ajaran agama.
Misalnya saja, dengan mendepak (setelah diberi waktu tiga bulan untuk berubah) salah satu personel band yang tak bisa lepas dari minuman keras. Mereka bahkan pernah membubarkan diri, dan kemudian membentuk band yang sama, hanya karena merasa telah terlalu duniawi karena kebanyakan job dan terlalu banyak uang.
ADVERTISEMENT
Setelah band baru terbentuk, uang digunakan sebagai ladang amal dan modal silaturahmi dengan para Mogerz, komunitas Messenger of God Lovers, alias pecinta Rasul.
Punk Muslim
Rambut berdiri tinggi, warna-warni jins belel, dan bibir penuh tindik? Penampilan seperti itu tampaknya sudah lekat dengan mereka yang biasa disapa dengan ‘Anak Punk’.
Namun grup musik ini bukanlah punk biasa. Mereka adalah Punk Muslim.
Bukan benar-benar sebuah band, melainkan sebuah gerakan. Punk Muslim beranggotakan ratusan orang, yang menyebar di Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Mereka bernyanyi soal nilai-nilai Islami, kebebasan Palestina, dan isu sosial Muslim lainnya.
Meski kepala terhentak di tengah lagu-lagu keras, Nabi Muhammad tetap jadi satu hal yang tak lepas dari ucapan mereka. Bahkan di tengah-tengah konser, khotbah beberapa kali mereka perdengarkan. Stigma itu, susah payah mereka ubah.
ADVERTISEMENT
Simak pula