SS-2 V4: Senjata Andalan TNI di Turnamen Tembak AASAM 2017

30 Mei 2017 7:28 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kontingen TNI AD mendapatkan penghargaan. (Foto: Dok. Penkostrad)
Berhasil menjuarai perlombaan tahunan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) sudah seperti tradisi bagi TNI Angkatan Darat. Ikut serta sebanyak 14 kali, TNI berhasil memenangkan kompetisi tahunan tersebut 10 kali di antaranya. Luar biasa.
ADVERTISEMENT
Namun yang istimewa lagi adalah bagaimana TNI mampu mengalahkan negara-negara militer superpower seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan China dengan mengandalkan senjata bikinan sendiri.
Ya, gegaman yang digunakan TNI dalam berbagai nomor perlombaan tembak di AASAM adalah buatan PT Pindad Indonesia.
“Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008, dengan menggunakan senjata jenis SS-2 V4 buatan PT Pindad yang merupakan senjata organik pasukan Kostrad,” ujar Letnan Kolonel Inf Josep T. Sidabutar yang menjadi ketua kontingen, Selasa (30/5).
Dalam kompetisi AASAM sendiri, senjata SS-2 ini memiliki catatan menarik. Beberapa kontingen lain pada tahun 2015 sempat menuntut panitia agar memeriksa senjata tersebut. Kecurigaan akan adanya kecurangan (misal dengan penambahan aksesoris ataupun senjata yang tidak standar) dilayangkan oleh kontingen lain karena hasil perolehan medali yang beda terlalu tinggi antara Indonesia sebagai pemenang, dan negara lain.
ADVERTISEMENT
Waktu itu dari 17 negara peserta, Indonesia berhasil meraih emas 30, perak 16, dan perunggu 10. Permintaan protes dari kontingen lain tersebut jelas ditolak oleh kontingen Indonesia. Penolakan disampaikan Kepala Staf TNI AD, Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Kalau mau, diperiksa semua," kata Gatot.
Senapan jenis SS-2 memang menjadi senjata organik atau senjata resmi pasukan infanteri Angkatan Darat TNI. Dalam perlombaan AASAM, peserta diharuskan untuk menggunakan senjata resmi yang digunakan oleh pasukan infanteri reguler tiap kesatuan negara masing-masing. Tidak boleh ada modifikasi, penambahan alat, atau pengembangan lain yang bisa menaikkan kemampuan senjata tersebut.
Senjata ini tergolong baru, yaitu baru selesai diproduksi oleh PT Pindad pada 2005 dan mulai digunakan oleh TNI satu tahun setelahnya, 2006, menggantikan senjata sebelumnya SS-1. Dibandingkan pendahulunya, SS-2 diyakini memiliki tingkat presisi lebih bagus dan bobot sedikit lebih ringan.
ADVERTISEMENT
Senapan Serbu (SS)-2 sebetulnya berasal dari desain senjata FN-FNC keluaran Belgia yang dibeli lisensinya oleh Pindad. Beberapa bagian ditambah dan diperbaiki, seperti integral scope rail, grip ergonomis berulir, dan lubang ventilasi untuk menyalurkan panas dalam senapan. Senjata ini juga memiliki laras lebih panjang sehingga meningkatkan tingkat presisi.
Ketimbang senjata laras panjang yang kerap digunakan satuan militer lain di dunia, SS-2 terhitung lumayan murah. Harganya diperkirakan sekitar 500 dolar AS, jauh lebih murah ketimbang senjata organik militer AS M16 yang mencapai 640-an dolar AS. Desain senjata tersebut, sama dengan FN-FNC pendahulunya, memang didesain sesederhana mungkin dan mudah untuk pemeliharaan.
SS-2 V4 (Foto: Instagram/ Penkostrad)
Senapan SS-2 bekerja dengan sistem kerja gas yang menyerupai mekanisme kerja Kalashnikov walau tentu memiliki teknologi lebih mutakhir dan bahan lebih bagus.
ADVERTISEMENT
SS-2 hanya memiliki dua mode tembakan, yaitu otomatis penuh dan tembakan tunggal. Ia tidak memiliki mode 3-round burst yang sebelumnya ada pada SS-1. SS-2 juga sudah memiliki semua standar NATO, yaitu dengan munisi 5.56x45 mm dan magasin yang berisi 30 butir peluru.
Berat senapan ini mencapai 3,2 kilogram dengan panjang 930 milimeter. Per menit, SS-2 mampu memuntahkan 700 butir peluru. Jarak efektif tembak mencapai 500 meter, dengan kecepatan peluru mencapai 710 meter/detiknya.
Lebih dari 25.000 pucuk SS-2 sudah diproduksi Pindad sejak tahun 2006, dengan mayoritas penggunanya adalah TNI.
SS-2 V4 (Foto: Pindad)
Secara umum, kesan terhadap senjata buatan PT Pindad ini baik dan tergolong dapat diandalkan. Jenis senjata yang sama juga sudah mulai diekspor ke beberapa negara. Paling tidak, negara-negara seperti Kamboja, Malaysia, Mali, Myanmar, Oman, Filipina, dan Afghanistan menjadi pelanggan SS-2 untuk beberapa satuan militernya.
ADVERTISEMENT
Dengan rekam jejak SS-2 yang demikian, rasanya tak perlu heran apabila senjata buatan Pindad tersebut mulai mengambil panggung dalam kompetisi tembak antar militer paling bergengsi dunia.