Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Tata Cara Tawasul dalam Islam yang Baik dan Benar
19 Juni 2023 14:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menjadi seorang muslim, pasti ingin selalu berada di jalan Allah. Bagi seorang muslim, perlu juga mengetahui tata cara Tawasul dalam Islam yang baik dan benar.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Tawasul, Muhammad Luthfi Gozali (2011), tawasul adalah perintah Allah bagi orang yang percaya (beriman), supaya ibadah yang sedang mereka jalankan dapat dilakukan dengan khusyu.
Orang yang ibadah tersebut dapat lebih terfasilitasi untuk wushul kepada-Nya, doa-doa yang mereka panjatkan lebih mendekati kepada terbukanya pintu ijabah.
Tata Cara Tawasul dalam Islam
Sebelum mengetahui tata cara tawasul dalam Islam yang baik dan benar, dalam bertawasul ada tiga jenis tawasul yang harus diketahui:
ADVERTISEMENT
Tawasul yang baik adalah tawasul dengan cara-cara yang baik kepada Allah Swt atau melalui doa orang-orang soleh yang masih hidup.
Tawasul yang Masyru’
Tawasul yang masyru’ (yang disyari’atkan) ada 3 macam, yaitu:
1. Tawasul dengan Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah
Yaitu seseorang memulai doa kepada Allah dengan mengagungkan, membesarkan, memuji, mensucikan, terhadap Dzat-Nya yang Mahatinggi, Nama-Nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang tinggi kemudian berdoa dengan apa yang Dia inginkan dengan menjadikan pujian, pengagungan, dan pensucian.
Lakukan hal ini hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Dia mengabulkan doa dan mengabulkan apa yang seseorang minta kepada-Nya dan Dia pun mendapatkan apa yang dia minta kepada Rabb-nya.
2. Seorang Muslim bertawasul dengan amal solehnya.
Allah Ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
ADVERTISEMENT
“Yaitu orang-orang yang berdo’a: ‘Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa Neraka.” (Ali ‘Imran/3: 16)
Dalil lainnya yaitu tentang kisah tiga orang penghuni gua yang bertawasul kepada Allah dengan amal-amal mereka yang shalih lagi ikhlas, yang mereka tujukan untuk mengharap wajah Allah Yang Mahamulia, maka mereka diselamatkan dari batu yang menutupi mulut gua tersebut.
3. Tawasul kepada Allah dengan doa orang shalih yang masih hidup.
Jika seorang Muslim menghadapi kesulitan atau tertimpa musibah besar, namun ia menyadari kekurangan-kekurangan dirinya di hadapan Allah, sedang ia ingin mendapatkan sebab yang kuat kepada Allah, lalu ia pergi kepada orang yang diyakini kesalehan dan ketakwaannya.
ADVERTISEMENT
Kemudian ia meminta kepada orang shalih itu agar berdoa kepada Allah untuk dirinya, supaya ia dibebaskan dari kesedihan dan kesusahan, maka cara demikian ini termasuk tawasul yang dibolehkan, seperti:
Seorang Mukmin dapat pula minta didoakan oleh saudaranya untuknya seperti ucapannya:
“Berdo’alah kepada Allah agar Dia memberikan keselamatan bagiku atau memenuhi keperluanku.” Dan yang serupa dengan itu.
Sebagaimana juga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta kepada seluruh umatnya untuk mendoakan beliau, seperti bershalawat kepada beliau setelah adzan atau memohon kepada Allah agar beliau diberikan wasilah, keutamaan dan kedudukan yang terpuji yang telah dijanjikan oleh-Nya.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, tata cara tawasul dalam Islam yang baik dan benar adalah yang selalu melibatkan Allah Swt dengan amal soleh yang dikerjakannya atau melalui doa orang shalih yang masih hidup. (Fitri A)
ADVERTISEMENT