4 Cara agar Tidak Panik saat Terjadi Hal Tak Terduga

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
Konten dari Pengguna
30 September 2023 20:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara agar Tidak Panik, Unsplash/Tonik
zoom-in-whitePerbesar
Cara agar Tidak Panik, Unsplash/Tonik
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Panik merupakan respons alami terhadap situasi yang tak terduga dan membahayakan. Namun, ini cenderung menimbulkan kebingungan dan ketidakmampuan untuk berpikir dengan jernih. Untuk mengatasinya, ada sejumlah cara agar tidak panik yang bisa dicoba.
ADVERTISEMENT
Jika sudah mengalami serangan panik yang cukup parah, maka sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Namun, jika belum terlalu parah, maka bisa diatasi secara mandiri.

4 Cara agar Tidak Panik

Cara agar Tidak Panik, Unsplash/Jas Min
Mengutip situs healthline.com, berikut adalah berbagai cara agar tidak panik yang bisa dilakukan di rumah.

1. Melatih Kesadaran

Mindfulness atau kesadaran bisa membantu seseorang untuk menyadari realitas di sekitarnya. Rasa panik dapat menyebabkan perasaan terlepas dari kenyataan. Jadi, dengan menyadari realitas yang ada, seseorang dapat melawan kepanikan tersebut.
Fokuslah pada sensasi fisik yang familier, seperti merasakan tekstur pakaian di tangan, berpijak di lantai, dan menggaruk halus tangan.
Aneka sensasi spesifik tersebut bisa membantu seseorang untuk berpijak pada realitas sekaligus memberikan objek yang dapat difokuskan, alih-alih berfokus pada kepanikan.
ADVERTISEMENT
Beberapa cara untuk melatih kesadaran di antaranya meditasi, memusatkan perhatian pada kondisi saat ini, dan mengenali kondisi emosional sendiri untuk mengetahui kondisi seperti apa yang bisa dihindari agar tidak menimbulkan kepanikan.

2. Berolahraga

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga teratur dapat menjaga kesehatan mental. Olahraga dengan detak jantung maksimal 60-90% selama 20 menit 3 kali seminggu bisa mengurangi kecemasan yang memicu kepanikan.
Jika belum terbiasa berolahraga, maka mulailah dengan yang ringan, seperti berjalan kaki selama 30 menit pada pagi hari. Setelah terbiasa, maka bisa mencoba jogging dan jenis olahraga lainnya, seperti latihan aerobik, bermain basket, dan lain sebagainya.
Namun, apabila saat berolahraga, tiba-tiba terjadi hiperventilasi (kesulitan bernapas), maka beristirahatlah sejenak.

3. Lakukan Pernapasan Dalam

Bernapas dalam-dalam bisa mengurangi gejala kepanikan. Di dalam sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017, 40 orang bergabung dengan kelompok terapi yang melibatkan pernapasan dalam.
ADVERTISEMENT
Setelah 20 sesi latihan intensif, mereka yang berlatih pernapasan dalam mengalami peningkatan dalam kesejahteraan emosional mereka. Tes darah juga menunjukkan tingkat kortisol yang lebih rendah, sehingga tingkat stresnya pun lebih rendah.
Caranya melakukan pernapasan dalam adalah:

4. Bayangkan Tempat yang Membahagiakan

Berbagai penelitian menemukan bahwa teknik imajinasi bisa mengurangi stres dan kecemasan. Caranya adalah dengan menghabiskan waktu untuk menikmati keindahan alam agar bisa memvisualisasikannya saat merasa panik.
Saat merasa panik, bayangkan diri sedang berada di sana dan fokuslah pada detilnya. Contoh: bayangkan diri sedang memasukkan jari-jari kaki ke dalam pasir atau menghirup aroma pohon pinus yang cukup tajam.
ADVERTISEMENT
Praktikkan berbagai cara agar tidak panik di atas sejak dini agar dapat mencegah kepanikan saat terjadi hal yang tak diduga. (bren)