Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
4 Cara Guru Menghadapi Anak Disleksia
15 Oktober 2024 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cara guru menghadapi anak disleksia adalah dengan memberikan perlakuan khusus. Guru harus bisa menentukan metode pembelajaran yang sesuai agar anak disleksia dapat ditangani dengan baik.
ADVERTISEMENT
Disleksia merupakan salah satu gangguan yang bisa menyebabkan anak mengalami kesulitan belajar. Gangguan ini terjadi pada 5-10% anak di dunia.
Pengertian Disleksia dan Cara Guru Menghadapi Anak Disleksia
Disleksia bukanlah sebuah penyakit melainkan gangguan proses belajar . Penderita disleksia biasanya akan mengalami masalah dalam mengidentifikasi sebuah kata yang diucapkan menjadi bentuk huruf, kalimat, dan sebaliknya.
Berdasarkan buku Disleksia: Deteksi, Diagnosis, Penanganan di Sekolah dan di Rumah, Endang Widyorini dan Julia maria van Tiel, (2017), secara umum, disleksia terbagi menjadi dua subtipe yakni disleksia auditori dan disleksia visual.
Disleksia auditori menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan membedakan suara, keruntutan auditori, dan ingatan bersambung maupun kesadaran fonologis. Sedangkan disleksia visual membuat penderitanya mengalami kesulitan dengan kemampuan visual, seperti ingatan visual, keruntutan visual, dan mengenali kata secara cepat.
ADVERTISEMENT
Terkadang, di sekolah terdapat murid yang menderita disleksia. Untuk itu, cara guru menghadapi anak disleksia penting dipelajari. Berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru.
1. Memberi Dukungan Emosional dan Motivasi
Anak disleksia kerap diejek karena kesulitan membaca yang akan berpengaruh terhadap hasil pelajarannya secara keseluruhan. Hal ini kadang membuat murid menjadi minder.
Untuk itu, guru harus memberikan dukungan emosional, seperti pujian untuk setiap pencapaian kecil, agar anak tetap termotivasi. Tujuannya untuk membangun rasa percaya diri anak.
2. Menggunakan Metode Pembelajaran Multisensori
Jika pembelajaran hanya berdasarkan teks bacaan, anak disleksia akan merasa kesulitan. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan metodepembelajaraan multisensori. Metode multisensori melibatkan kombinasi visual, auditori, dan kinestetik.
3. Berikan Instruksi Secara Bertahap dan Terstruktur
Instruksi yang terlalu cepat atau kompleks dapat membuat anak disleksia kewalahan. Guru perlu memberikan arahan secara bertahap dan jelas, mulai dari konsep yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks.
ADVERTISEMENT
4. Memanfaatkan Teknologi Pendidikan
Teknologi dapat menjadi alat bantu yang efektif. Misalnya, aplikasi pembelajaran interaktif, audiobook, atau software koreksi ejaan dapat membantu anak disleksia dalam membaca dan menulis. Guru dapat memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari strategi pembelajaran.
Demikianlah beberapa cara guru menghadapi anak disleksia yang bisa dipraktikkan. Semoga bermanfaat. (SASH)
Live Update
Gedung Glodok Plaza yang terletak di Jalan Mangga Besar II Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, terbakar, pada Rabu (15/1) malam. Kebakaran dilaporkan terjadi pada pukul 21.30 WIB. Api diduga bersumber dari lantai 7.
Updated 16 Januari 2025, 0:59 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini