Konten dari Pengguna

6 Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
15 Oktober 2024 17:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah, Foto: Unsplash/paulaphoto.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah, Foto: Unsplash/paulaphoto.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan yang mensyaratkan anak berkebutuhan khusus belajar di sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama teman-teman seusianya. Ada beberapa cara guru menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah kenali kebutuhan siswa. Hal ini perlu diperhatikan karena tidak semua sekolah di Indonesia inklusif. Sementara siswa yang berkebutuhan khusus memiliki karakter yang berbeda-beda.

Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

Ilustrasi Cara Guru Menangani Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah, Foto: Unsplash/zGel.
Dikutip dari buku Pendidikan Inklusi Untuk Anak-Anak Berkebutuhan Khusus karya Septy Nurfadhillah, M.Pd., dkk (2023), di Indonesia tidak semua sekolah menerima siswa berkebutuhan khusus. Hal ini dikarenakan pengetahuan guru yang kurang mengenai sekolah inklusif.
Oleh karena itu, guru perlu diberikan pengetahuan mengenai cara menangani anak yang berkebutuhan khusus.Menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah memerlukan pendekatan yang inklusif, sabar, dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak.
Berikut adalah cara guru menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah.

1. Pemahaman Mendalam tentang Kebutuhan Khusus Anak

Guru perlu memahami jenis kebutuhan khusus anak yang dihadapi, seperti autisme, disleksia, ADHD, atau tunanetra.
ADVERTISEMENT
Setiap anak memiliki karakteristik dan tantangan berbeda, sehingga guru perlu mendalami informasi seputar kondisi tersebut agar dapat memberikan dukungan yang tepat.

2. Pengajaran yang Diferensiasi

Guru dapat menggunakan metode pengajaran yang bervariasi dan sesuai dengan gaya belajar masing-masing anak.
Misalnya, menggunakan alat bantu visual untuk anak dengan kesulitan belajar atau memberikan instruksi secara lebih rinci untuk anak dengan gangguan pemrosesan informasi.

3. Kerjasama dengan Ahli dan Orang Tua

Guru perlu bekerja sama dengan psikolog, terapis, dan orang tua untuk memahami perkembangan dan tantangan yang dihadapi anak. Pertemuan rutin dengan orang tua dapat membantu dalam menilai kemajuan anak dan menyusun strategi yang lebih baik.

4. Lingkungan Belajar yang Inklusif

Guru harus menciptakan lingkungan kelas yang ramah dan inklusif, di mana anak berkebutuhan khusus merasa diterima. Mengedukasi siswa lain tentang pentingnya empati dan toleransi juga dapat membantu menciptakan lingkungan yang suportif.
ADVERTISEMENT

5. Mengatur Rencana Pendidikan Individual (RPI)

Anak berkebutuhan khusus sering kali memerlukan Rencana Pendidikan Individual (RPI) yang disusun oleh guru, orang tua, dan ahli terkait.
RPI ini berisi target belajar yang sesuai dengan kemampuan anak dan strategi yang dapat membantu mereka mencapai target tersebut.

6. Memberikan Dukungan Emosional

Guru harus memahami bahwa anak berkebutuhan khusus mungkin mengalami stres atau kesulitan dalam berinteraksi sosial.
Memberikan dukungan emosional dengan cara mendengarkan mereka, memberikan dorongan positif, dan mengajarkan keterampilan sosial dapat sangat membantu.
Itulah beberapa cara guru menangani siswa yang berkebutuhan khusus di sekolah. Guru perlu lebih memperhatikan siswa dan memberikan dukungan emosional lebih. (Umi)