Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengatasi Konflik Sosial dalam Masyarakat
27 Juni 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di dalam kehidupan bermasyarakat, terkadang seseorang mengalami masalah dengan orang lain, baik permasalahan antara individu-individu maupun individu-kelompok, sehingga dibutuhkan cara mengatasi konflik sosial di dalam masyarakat.
ADVERTISEMENT
Seperti penjelasan dari buku Pelayanan Sosial Remaja Putus Sekolah, Sumarni, dkk (2020), dibutuhkan partisipasi masyarakat dalam mengambil untuk penyelesaian masalah sosial.
Keterbatasan ruang dan waktu menyebabkan peran masyarakat penting untuk membantu penyelesaian masalah sosial, penjelasan selengkapnya tentang mengatasi konflik sosial bisa dibaca pada artikel Tips dan Trik.
Cara Mengatasi Konflik Sosial dalam Masyarakat
Simak cara mengatasi konflik sosial di dalam masyarakat lewat ulasan ini.
1. Mengatasi dengan Toleransi
Sikap saling menghargai perbedaan antara individu satu dengan yang lain, disebut toleransi. Sikap ini dapat meminimalisasi terjadinya konflik, sehingga meningkatkan rasa rasa solidaritas di dalam kehidupan sosial.
Apabila suatu kelompok dalam masyarakat tidak mempunyai sikap toleransi, akan memicu perpecahan serta cenderung membuat konflik dengan kelompok lain, karena itu sikap toleransi dapat menciptakan persatuan dan kesatuan.
ADVERTISEMENT
2. Menyelesaikan Konflik dengan Konsiliasi
Konsiliasi memiliki tujuan untuk mendamaikan kedua belah pihak, dengan kesepakatan mengakhiri konflik antara dua pihak tersebut. Cara penyelesaian konflik dengan konsiliasi, yaitu mempertemukan dua pihak yang berselisih demi memperoleh kesepakatan bersama.
Contoh kasus yang seringkali terlihat di sekolah, jika dua orang siswa terlibat masalah, maka guru BK akan menjadi penengah di antara keduanya, sehingga konflik dapat terselesaikan.
3. Melakukan Mediasi
Cara ketiga dengan mediasi, merupakan usaha penyelesaian konflik dengan melibatkan batuan orang ketiga. Demi memperoleh saran, nasihat atau jalan tengah sehingga mencapai kesepakatan bersama untuk berdamai.
Pihak ketiga harus bersikap netral, tidak mendukung salah satu pihak yang berkonflik, nasihat maupun saran tidak terikat atau keputusan akhir untuk damai tetap diambil dari pihak yang terlibat konflik.
ADVERTISEMENT
Baca Juga: 2 Cara Membuat Blogger Gratis untuk Pemula
4. Saling Berkompromi
Langkah keempat yaitu berkompromi, menjadi cara yang paling sering dilakukan penyelesaian konflik dalam perselisihan di antara dua orang atau kelompok tertentu.
Sebagai contoh, perceraian suami-istri, dua pihak yang berselisih membuat kesepakatan dan berkompromi dengan mengurangi tuntutan yang saling memberikan keuntungan bagi kedua pihak.
5. Menyelesaikan dengan Segregasi
Berbeda dengan keempat cara sebelumnya, segregasi merujuk untuk mengatasi permasalahan/ konflik dalam suatu kelompok. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan etnis, suku, ras, agama, dan kebudayaan pada setiap kelompok.
Segregasi menjadi solusi memisahkan konflik di antara kelompok tersebut, fenomena ini sering dijumpai pada kota-kota besar yang penuh dengan orang merantau, atau di sosial media yang mem-bully etnis/ suku/ agama lain.
ADVERTISEMENT
Kelima cara mengatasi konflik sosial di dalam masyarakat dapat disesuaikan berdasarkan jenis masalah yang dihadapi. (Fiqa)