Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
5 Cara Mengatasi Pusar Bayi Berdarah Setelah Puput
24 Juli 2023 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Cara Mengatasi Pusar Bayi Berdarah Setelah Puput. Sumber: Unsplash/Picsea.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01h62vdgwedvmz6xk611debnv5.jpg)
ADVERTISEMENT
Puputan bayi adalah sebutan ketika tali pusar bayi telah lepas. Terkadang proses terputusnya tali pusar bisa mengeluarkan darah . Jika hal ini terjadi, bunda tidak perlu khawatir, cara mengatasi pusar bayi berdarah setelah puput dapat menjadi solusinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan info dari budaya.jogjaprov.go.id, istilah puputan adalah saat tali pusar bayi putus atau puput. Natinya, akan diselenggarakan slametan puputan berupa kendhuri, bancakan dan pemberian nama bayi.
Cara Mengatasi Pusar Bayi Berdarah Setelah Puput
Inilah beberapa cara mengatasi pusar bayi berdarah setelah puput, atau putus secara alami.
1. Membersihkan Area Tali Pusar
Penanganan orang tua ketika menghadapi situasi tali pusar bayi yang berdarah, bisa dengan membersihkan area sekitar tali pusar menggunakan kain bersih berbahan lembut.
Tekan perlahan agar darah yang keluar berhenti. Kemudian posisikan popok bayi tidak bergesekan dengan tali pusar. Hindari membersihkan dengan antiseptik, alkohol atau Betadine, karena bisa membuat tali pusar menjadi lembap.
2. Menjaga Tali Pusar Tetap Kering
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) untuk mengatasi infeksi pada tali pusar bayi , sehingga tidak memicu kuman tumbuh, salah satunya dengan menjaga area tali pusar dan tali pusar tetap kering, tidak lembab dan basah.
ADVERTISEMENT
3. Hindari Membersihkan dengan Sabun
Sebelum atau sesudah tali pusar bayi puput, sebaiknya hindari membersihkan area sekitar dengan sabun, tutup dengan kasa atau usap menggunakan kain kering yang lembut saat darah keluar.
4. Hindari Menutup dengan Popok
Penggunaan popok pada bayi juga perlu diperhatikan, karena cukup dekat dengan area tali pusar bayi, sehingga rawan terjadi gesekan. Atur posisi popok sedikit ke bawah, agar tidak terkena atau tercemar air seni dan tinja untuk menghindari terjadinya infeksi tali pusar.
5. Menjaga Tali Pusar Tidak Basah
Ketika memandikan bayi, usahakan agar tali pusar tidak basah apalagi jika sebelumnya sudah mengeluarkan darah, juga tidak memakai minyak atau jejamuan dengan tujuan membuat tali pusar bayi cepat kering, sebaliknya malah membuat tali pusar basah dan lembab.
ADVERTISEMENT
Kelima cara mengatasi pusar bayi berdarah setelah puput, termasuk tindakan yang diambil orang tua secara mandiri. Jika dalam 2-3 hari tidak kunjung membaik dan area tali pusar mengeluarkan bau busuk, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut. (Fiqa)