Konten dari Pengguna

Bagaimana Cara Menghitung Sisa Saldo Kas pada Kas Operasional? Ini Jawabannya

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
18 Oktober 2023 21:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Bagaimana Cara Menghitung Sisa Saldo Kas pada Kas Operasional, Foto:Pixabay/Tumisu
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Bagaimana Cara Menghitung Sisa Saldo Kas pada Kas Operasional, Foto:Pixabay/Tumisu
ADVERTISEMENT
Bagaimana cara menghitung sisa saldo kas pada kas operasional? Kas merupakan harta lancar suatu perusahaan yang terdiri atas uang kertas dan uang logam serta surat-surat lain yang memiliki sifat seperti uang.
ADVERTISEMENT
Setiap transaksi yang mengakibatkan adanya kas masuk dan kas keluar perlu dicatat secara rinci guna mengetahui sisa kas yang terjadi pada satu periode. Banyak yang beranggapan bahwa membuat laporan keuangan adalah tugas seorang akuntan.
Padahal, sebenarnya pembuatan laporan keuangan dapat dilakukan oleh semua pelaku usaha. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sisa saldo kas pada kas operasional yang digunakan. Bagi yang bingung cara menghitungnya, dapat melihat ulasan ini.

Bagaimana Cara Menghitung Sisa Saldo Kas pada Kas Operasional?

Ilustrasi Bagaimana Cara Menghitung Sisa Saldo Kas pada Kas Operasional, Foto Pixabay/ds_30
Bagaimana cara menghitung sisa saldo kas pada kas operasional? Ketahui jawabannya melalui ulasan di bawah ini.
Berdasarkan buku Analisis Laporan Keuangan sebagai Dasar Pengambilan Keputusan Investasi, Prof. Dr. Sukmawati Sukamulja, (2022:204), untuk menghitung sisa saldo kas dapat menggunakan metode langsung (direct method).
ADVERTISEMENT
Metode langsung (direct method) mengelompokkan arus kas masuk dan arus kas keluar dari kegiatan operasi. Metode ini menghitung arus kas bersih dari kegiatan operasi dengan terlebih dahulu menghitung masing-masing komponen arus kas operasi.
Komponen arus kas operasi meliputi kas diterima dari pelanggan, kas dibayarkan kepada pemasok, kas dibayarkan untuk beban operasi, kas dibayarkan untuk pembayaran bunga, dan kas dibayarkan untuk pembayaran pajak.
Arus kas masuk dan arus kas keluar juga disesuaikan dengan akun-akun dalam laporan posisi keuangan yang memengaruhi arus kas masuk dan keluar.
Sebagai contoh, jika perusahaan A mempunyai kas awal sebesar Rp5.000.000 untuk kegiatan operasi. Kemudian dilakukan pembayaran tenaga kerja sebesar Rp3.000.000, beban listrik Rp500.000, biaya lainnya Rp200.000. Lalu memperoleh pembayaran dari pelanggan sebesar Rp1.500.000. Maka untuk menghitung sisa kas operasi dapat dilakukan dengan cara berikut:
ADVERTISEMENT
Diketahui:
Kas awal = Rp5.000.000
Pendapatan = Rp1.500.000
Biaya listrik = Rp500.000
Biaya lainnya = Rp200.000
Biaya tenaga kerja = 3.000.000
Sisa kas = 5.000.000 + 1.500.000 – (500.000 + 200.000 + 3.000.000)
Sisa kas = 6.500.000 – 3.700.000
Sisa kas = 2.800.000
Jadi sisa kas operasional pada perusahaan tersebut adalah Rp2.800.000.
Demikian penjelasan tentang bagaimana cara menghitung sisa saldo kas pada kas operasional. Dengan begitu, pelaku usaha dapat mengetahui posisi kas perusahaan. (Adm)