Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Cara Guru Mengatasi Anak Disleksia dengan Efektif
15 Oktober 2024 19:07 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Cara guru mengatasi anak disleksia yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif. menulis, dan mengeja. Kecerdasan anak disleksia tidak berbeda dengan anak lainnya.
ADVERTISEMENT
Anak ini seringkali membutuhkan metode pengajaran yang berbeda agar dapat belajar dengan optimal. Dikutip dari buku Disleksia, Olivia (2016: 108), peran guru sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif.
Cara Guru Mengatasi Anak Disleksia
Dengan pendekatan yang tepat dan penuh empati, anak disleksia dapat berkembang dan meraih potensi terbaiknya. Guru yang berperan sebagai fasilitator dan motivator berkontribusi besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.
Berikut adalah beberapa cara guru mengatasi anak disleksia yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif.
1. Pengenalan Dini dan Pemahaman Mendalam
Guru perlu memahami tanda-tanda awal disleksia, seperti kesulitan mengenali huruf atau membaca kata dengan benar. Jika masalah ini terdeteksi dini, guru bisa segera bekerja sama dengan orang tua dan tenaga profesional, seperti psikolog pendidikan.
ADVERTISEMENT
2. Menggunakan Metode Pembelajaran Multisensori
Anak disleksia belajar lebih efektif ketika menggunakan berbagai indera. Metode multisensori melibatkan kombinasi visual, auditori, dan kinestetik. Misalnya, saat mengajarkan huruf, guru bisa menggunakan alat bantu seperti kartu bergambar dan suara.
3. Memberikan Instruksi Secara Bertahap dan Terstruktur
Instruksi yang terlalu cepat atau kompleks dapat membuat anak disleksia kewalahan. Guru perlu memberikan arahan secara bertahap dan jelas, mulai dari konsep yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks.
4. Menyediakan Waktu Tambahan
Anak disleksia sering kali membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami dan menyelesaikan tugas. Guru perlu memberi fleksibilitas dalam hal waktu, misalnya memberikan waktu tambahan untuk ujian atau tugas.
5. Menggunakan Teknologi Pendidikan
Teknologi dapat menjadi alat bantu yang efektif. Misalnya, aplikasi pembelajaran interaktif, audiobook, atau software koreksi ejaan dapat membantu anak disleksia dalam membaca dan menulis. Guru dapat memanfaatkan teknologi sebagai bagian dari strategi pembelajaran.
ADVERTISEMENT
6. Memberikan Dukungan Emosional dan Motivasi
Anak disleksia sering merasa minder karena kesulitan belajar yang dialami. Guru harus memberikan dukungan emosional, seperti pujian untuk setiap pencapaian kecil, agar anak tetap termotivasi. Tujuannya untuk membangun rasa percaya diri anak.
Itulah cara guru mengatasi anak disleksia yaitu dengan menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan efektif. (Gin)