Cara Kerja IUD (Intrauterine Device) pada Perempuan untuk Cegah Kehamilan

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
Konten dari Pengguna
1 November 2023 10:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Kerja IUD, Foto: Unsplash/Lalocracio.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Kerja IUD, Foto: Unsplash/Lalocracio.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
IUD atau Intrauterine Device adalah alat kontrasepsi yang cocok digunakan bagi pasangan yang belum siap memiliki momongan untuk mencegah kehamilan. Ketahui cara kerja IUD untuk menghambat gerakan sperma menuju saluran rahim.
ADVERTISEMENT
Meski bisa digunakan hingga 10 tahun dengan berdasarkan jenisnya, namun penggunaannya jangan terlalu lama. Terutama bagi perempuan yang masih produktif dan menginginkan memiliki pasangan. Jika digunakan terlalu lama juga bisa menimbilkan masalah di jangka panjang nanti.

Cara Kerja IUD (Intrauterine Device)

Ilustrasi Cara Kerja IUD, Foto: Unsplash/Liudmila Chernetska.
Dikutip dari buku Perkembangan Metode Kontrasepsi Masa Kini karya Ernawati dkk (2022: 224), IUD (Intrauterine Device) adalah metode kontrasepsi yang efektif terutama pada wanita yang sedang berada pada periode setelah bersalin, atau bersalin.
Berikut adalah cara kerja IUD (Intrauterine Device) pada perempuan untuk mencegah kehamilan:
IUD bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi, mempegaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri sehingga mencegah sperma dan ovum bertemu, dan mencegah terjadinya implasi telur dalam uterus.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa IUD bekerja dengan cara menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopi, ion tembaga yang dikeluarkan IUD dengan copper mengakibatkan terjadinya gangguan gerak spermatozoa.
Sehingga dapat mencegah terjadinya implantasi telur dalam uterus karena terjadinya pemadatan endometrium oleh leukosit, makrofag, dan limfosit menyebabkan buastosis mungkin rusak oleh makrofag dan blastosis.

Efektifitas dan Efek Samping Intrauterine Device

Ilustrasi Cara Kerja IUD, Foto: Unsplash/Lalocracio.
IUD adalah alat untuk mencegah kehamilan yang efektif, aman dan refersbel yang terbuat dari plastic atau logam kecil yang dimasukkan dalam uterus melalui kanalis servikal. IUD ini terbukti efektif, namun juga memiliki efek samping. Berikut penjelasannya:

1. Efektifitas IUD

IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki efektifitas tinggi, 99,2-99,4 % (0,6-0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun pertama, terdapat 1 kegagalan dalam 125-170 kehamilan.
ADVERTISEMENT
Efektifitas IUD terhantung pada ukuran, bentuk, serta kandungan bahan dalam IUD. Selain itu, umur, paritas dan frekuensi senggama akseptor juga mempengaruhi efektivitasnya.
Pada umumnya, risiko kehamilan kurang dari 1 di antara 100 ibu dalam satu tahun dan efektivitas dapat bertahan lama hingga 12 tahun.

2. Efek Samping IUD

IUD ini juga bisa menimbulkan efek samping bagi penggunanya. Perubahan pola haid terutama dalam 3-6 bulan pertama (haid memanjang dan banyak, haid tidak teratur, dan nyeri haid).
Pendarahan (spotting) antar menstruasi, merasakan sakit dan kejang selama tiga sampai lima hari setelah pemasangan, pendarahan berat pada waktu haid, atau diantaranya yang memungkinkan penyebab anemia.
Demikian uraian mengenai cara kerja IUD atau Intrauterine Device yang bisa digunakan sebagai alat kontrasepsi mencegah kehamilan. Alat ini terbukti efektif tergantung dari bentuk dan ukuran yang digunakan. (Umi)
ADVERTISEMENT