Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Cara Membayar Hutang yang Lupa Jumlahnya Menurut Islam
29 Januari 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Banyak kondisi yang memaksa seorang umat Islam untuk berhutang demi memenuhi kebutuhannya. Sebagai umat, jangan sampai lalai untuk membayar utang, Umat Islam juga perlu mengetahui cara membayar hutang yang lupa jumlahnya.
ADVERTISEMENT
Islam memerintahkan untuk mencatat utang-piutang sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 282. Namun, sebagai manusia, terkadang mengalami kelupaan mengenai jumlah utang yang dimilikinya.
Ini Cara Membayar Hutang yang Lupa Jumlahnya Menurut Islam
Islam memerintahkan untuk mencatat utang dan piutang. Mengutip buku Fiqh Muamalah II, Dr. Darwis Harahap, S.H.I., M.Si, dkk. (2022) Allah berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berutang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu mencatatnya. Hendaklah seorang pencatat di antara kamu menuliskannya dengan benar." (Al-Baqarah: 282)
Firman Allah diatas memerintahkan untuk mencatat hutang. Pencatatan ini penting. Sebab, bila tidak dicatat rawan sekali terjadi kelupaan.
Kewajiban membayar hutang tidak akan pernah hilang sampai wafat, bahkan sampai di akhirat kelak hutang seseorang akan tetap menjadi beban kecuali jika pemberi utang telah menghalalkannya. Rasulullah saw bersabda:
ADVERTISEMENT
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Dalam hadis lain disebutkan:
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ
Berkaitan dengan seorang umat Islam yang lupa nominal utangnya. Syekh Jalaluddin As-Suyuthi dalam kitabnya Al-Asybah wan Nazha’ir, menjelaskan cara membayar utang yang lupa jumlahnya.
ADVERTISEMENT
ومنها عليه دين وشك في قدره لزمه إخراج القدر المتيقن كما قطع به الإما
Kesimpulan dari penjelasan diatas adalah harus dibayarkan bila nominal utang tidak diketahui secara pasti adalah kadar tanggungan yang diyakini. Untuk lebih berhati-hati sebaiknya mengembalikan dengan melebihi dari yang diyakini.
ADVERTISEMENT
Itulah cara membayar hutang yang lupa jumlahnya menurut Islam. Semoga informasi ini bermanfaat bagi umat Islam. (ARD)