Cara Menghitung Keuntungan dan Biaya Usaha dengan Benar

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
Konten dari Pengguna
13 Juni 2023 10:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Menghitung Keuntungan dan Biaya Usaha , Foto: Unsplash/Alexander Mils
zoom-in-whitePerbesar
Cara Menghitung Keuntungan dan Biaya Usaha , Foto: Unsplash/Alexander Mils
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagaimana cara menghitung keuntungan dan biaya usaha dengan benar? Para pelaku bisnis tentu harus mengetahui berapa jumlah laba yang diperoleh untuk memikirkan keberlangsungan usaha yang sedang dijalankan.
ADVERTISEMENT
Dalam menghitung keuntungaan usaha, diperlukan beberapa data seperti HPP (harga pokok penjualan), pembelian bersih serta penjualan bersih. Dengan data tersebut, maka dapat diketahui jumlah keuntungan yang didapatkan.

Cara Menghitung Keuntungan

Cara Menghitung Keuntungan, Foto: Unsplash/Mathieu Stern
Berikut merupakan cara menghitung keuntungan dan biaya usaha dengan benar yang perlu diketahui para pebisnis mengutip dari buku yang berjudul Analisis Laporan Keuangan oleh Ivan Gumilar Sambas Putra, dkk.:

1. Identifikasi Setiap Item Biaya Produksi

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi item biaya produksi. Proses ini harus dilakukan secara detail dengan menghitung catatan biaya dari setiap alur yang terjadi selama proses produksi.

2. Menyusun Laporan Laba Rugi

Setelah proses mengidentifikasi, langkah selanjutnya adalah membuat laporan laba rugi. Laporan ini menyajikan informasi tentang sumber pendapatan dan beban pada perusahaan dagang selama periode akuntansi.
ADVERTISEMENT
Adapun cara menghitung laba rugi perusahaan, adalah sebagai berikuti:
Laba Bersih = Laba Kotor – Beban Usaha

3. Hitung Biaya Pembentuk Harga Pokok Penjualan (HPP)

Untuk menghitung keuntungan, tentu perlu mengetahui harga pokok penjualan (HPP). Rumus menghitung HPP adalah sebagai berikut:
HPP = Bahan baku yang digunakan + Total produksi ( BTKL + Overhead pabrik ) + Saldo akhir persediaan (saldo awal persediaan – saldo akhir persediaan).
Pada dasarnya, HPP adalah hasil penghitungan semua biaya yang telah dikeluarkan dalam proses produksi sampai ke gudang atau menjadi status persediaan.
Bagi bisnis usaha dagang, maka HPP merupakan jumlah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

4. Identifikasi Saldo Persediaan Awal dan Akhir

Dalam proses ini, pelaku usaha perlu menghitung saldo awal pada persediaan bahan baku. Saldo awal merupakan total nilai persediaan bahan baku di awal periode yang dihitung.
ADVERTISEMENT
Saldo awal periode berasal dari saldo akhir periode sebelumnya, pelaku usaha bisa melihatnya melalui laporan neraca, sedangkan per jenis bahan baku dapat dilihat melalui buku persediaan dan kartu stok.

5. Menghitung Penjualan Bersih

Langkah berikutnya adalah dengan menghitung penjualan bersih. Penjualan bersih ini merupakan hasil dari penjualan dikurangi dengan retur penjualan dan potongan penjualan. Berikut rumus untuk menghitung penjualan bersih:
Penjualan bersih = Penjualan – Retur penjualan – Potongan penjualan

Contoh Menghitung Keuntungan Usaha

Cara Menghitung Keuntungan dan Biaya Usaha, Foto: Unsplash/Jason Leung
Supaya semakin memahami cara menghitung keuntungan usaha, berikut ini contoh yang dikutip dari buku berjudul Cara Jitu Hitung Modal Usaha yang ditulis oleh Wulan Ayodya:
Sebuah usaha kedai mie ayam menjual 100 mangkok mie setiap hari dengan dibandrol harga Rp5.000 per porsinya. Berapa keuntungan yang diperoleh setiap hari dan setiap bulan jika HPP-nya Rp2.000 dan pengeluaran biaya operasionalnya Rp2.000.000 per bulan?
ADVERTISEMENT
Jawaban:
1. Laba kotor = harga jual – modal pokok x jumlah penjualan
= Rp5.000-Rp2.000 x 100 mangkok
= Rp300.000/hari atau Rp9.000.000/bulan
2. Laba bersih = Keuntungan kotor-Biaya operasional
= Rp9.000.000-Rp2.000.000
= Rp7.000.000/bulan
Dengan mengetahui cara menghitung keuntungan usaha, pelaku bisnis dapat menentukan keberlangsungan dari usaha yang sedang dijalankan. Ria