Konten dari Pengguna

Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran dengan Tepat

Tips dan Trik
Memproduksi artikel seputar tutorial dan tips.
12 September 2023 22:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, Foto Unsplash/CDC
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, Foto Unsplash/CDC
ADVERTISEMENT
Cara menyusun alur tujuan pembelajaran dengan tepat harus diketahui para guru. Alur tujuan pembelajaran berfungsi untuk mengukur capaian pembelajaran yang telah berlangsung.
ADVERTISEMENT
Alur tujuan pembelajaran mempunyai fungsi yang serupa dengan “silabus”, untuk perencanaan dan pengaturan pembelajaran serta asesmen secara garis besar dalam jangka waktu satu tahun.

Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran

Ilustrasi Cara Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran, Foto Unsplash/Kenny Eliason
Berikut merupakan cara menyusun alur tujuan pembelajaran dengan tepat mengutip dari buku yang berjudul Desain Kurikulum Merdeka untuk Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0, Dr. H. A. Zaki Mubarak, (2022:36).

1. Pengurutan dari yang Konkret ke yang Abstrak

Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh: memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).

2. Pengurutan Deduktif

Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh: mengajarkan konsep database terlebih dahulu kepada siswa sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
ADVERTISEMENT

3. Pengurutan dari Mudah ke yang lebih Sulit

Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

4. Pengurutan Hierarki

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks.
Contoh: siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

5. Pengurutan Prosedural

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.
Contoh: dalam mengajarkan cara menggunakan tes dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat lunak statistik.
ADVERTISEMENT

6. Scaffolding

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh: dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Demikian cara menyusun alur tujuan pembelajaran dengan tepat. Dengan begitu, akan memudahkan siswa dan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan sebelumnya. (Ria)