Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Cara Ternak Ulat Hongkong agar Sukses untuk Pemula
29 Agustus 2023 18:49 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Ulat hongkong - IPB Repository - IPB University, dalam situs repository.ipb.ac.id, ulat Hongkong merupakan larva dari kumbang hitam (Tenebrio molitor) yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai pakan burung.
Larva ini melewati proses metamorfosis kumbang kecil, yakni telur, larva, kepompong, dan kumbang. Karena dibutuhkan sebagai pakan hewan dan laku dipasaran, tak heran jika bisnis ternak ulat Hongkong begitu diminati.
Cara Ternak Ulat Hongkong
Jika ingin ternak ulat Hongkong, maka harus cermat dan teliti mempelajari tahap demi tahapnya. Berikut adalah cara ternak ulat Hongkong agar sukses untuk pemula :
1. Siapkan Kandang
Cara budidaya ulat hongkong pertama, sebelum memulai bisnis ternak ulat hongkong adalah menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tempat perkembangbiakannya.
Membuat kandang ulat hongkong dapat dilakukan dengan cukup mudah. Hanya memerlukan bahan-bahan seperti, kayu, triplek, dan lakban coklat untuk membuat tempat sejenis nampan.
ADVERTISEMENT
Fungsi lakban adalah melapisi kayu agar ulat tidak keluar melalui sela-sela sambungan antara kayu dan triplek. Idealnya ukuran kandang ulat hongkong mempunyai panjang 60 cm, lebar 40 cm, tinggi 7 cm.
2. Tahap Pemilihan Bibit atau Indukan
Pilihlah induk ulat yang tidak lebih dari 2 kilogram agar ulat yang akan menjadi kepompong ukurannya bisa seragam.
Rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4 mm. Ulat dewasa dengan rata-rata panjang 15 mm dan lebar 3 mm akan secara bergantian menjadi kepompong dalam 7-10 hari.
Dalam jangka waktu 10 hari, kepompong akan berubah menjadi kumbang. Periode pembibitan akan berlangsung selama 7 hari.
3. Pemisahan Kepompong
Apabila ulat sudah berubah menjadi kepompong, pisahkan ulat dengan kepompong yang baru terbentuk pada tempat berbeda. Pemisahan ini dilakukan untuk mencegah kokon dimakan ulat.
ADVERTISEMENT
Pastikan kokon yang dipisahkan berwarna putih kecoklatan. Lakukan pemisahan dengan hati-hati agar kepompong tidak pecah. Pemisahan kepompong dari ulat dewasa dilakukan setiap 3 hari sekali.
4. Pemisahan Kumbang
Setelah kepompong berubah menjadi kumbang, siapkan lagi nampan baru. Jangan lupa untuk memberi alas nampan dengan kapas. Kapas ini adalah sebagai tempat kumbang kawin dan bertelur.
Setelah 7 hari kumbang harus dipindah ke wadah baru lagi yang alasnya terlapisi kapas. Wadah yang sudah tidak ada kumbangnya adalah berisi telur kumbang yang akan menetas sekitar 10 hari dan menjadi larva kecil.
Larva inilah yang dikenal sebagai ulat Hongkong. Pada umur 30 hari, ulat dapat dipisahkan dari kapas ke wadah yang baru atau tempat pembesaran.
Lakukan cara tersebut di atas sampai kumbang mati sendiri atau kering. Biasanya ulat Hongkong sudah bisa panen setelah umur 50 hari dan kamu jual di pasaran.
ADVERTISEMENT
5. Perawatan saat Ternak Ulat Hongkong
Setelah cara ternaknya berhasil dikuasai jangan lupa untuk mencari informasi seputar perawatannya. Untuk perawatan suhu kandang ulat hongkong sendiri idealnya adalah 29-30 derajat celcius serta sirkulasi udara yang baik.
Jika kedua hal ini baik maka bisa memberikan kesuburan bagi perkembangbiakan ulat Hongkong. Ulat Hongkong berkembang biak dengan cepat, untuk itu akan lebih mudah jika membiakkannya di rumah sebagai stok pakan hewan peliharaan. (IF)