Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Pemberontakan DI TII Aceh dapat diselesaikan dengan Cara Damai Ini Penjelasannya
8 Oktober 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Pemberontakan DI/TII di Aceh, Foto: Pexels/Pixabay](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hc6zbxcdzfzneszp5688ebke.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Salah satu wujud tertulis dari perdamaian itu adalah adanya keputusan yang memberikan status daerah istimewa bagi Aceh dengan hak-hak otonomi yang luas dalam bidang agama, pendidikan, dan peradatan.
Selintas mengenai DI/TII dan Pemberontakannya
Sebelum mengetahui cara penyelesaian pemberontakan DI/TII di Aceh, dapat memahami maksud dari istilah DI/TII terlebih dahulu. Pemahaman tersebut berguna untuk mengetahui asal-usul pemberontakan DI/TII di Aceh secara lebih jelas.
DI/TII merupakan singkatan dari dua nama kelompok. DI adalah singkatan dari Darul Islam dan TII adalah singkatan dari Tentara Islam Indonesia.
Dua kelompok tersebut muncul dari gerakan Darul Islam (DI) di Indonesia pada tahun 1948. Gerakan tersebut memiliki tujuan untuk mendirikan Negara Islam Indonesia alias NII.
Gerakan DI mempunyai Tentara Islam Indonesia (TII) sebagai pasukannya. Oleh sebab itu, pemberontakan yang terjadi familiar dengan nama pemberontakan DI/TII
ADVERTISEMENT
Pemberontakan DI/TII di Aceh Akhirnya dapat diselesaikan dengan Cara Damai
Pemberontakan DI/TII terjadi di sejumlah wilayah Indonesia, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, serta Aceh. Pemberontakan DI/TII di setiap wilayah tersebut memiliki cara penyelesaian masing-masing.
Pemberontakan DI/TII di Aceh merupakan pemberontakan yang dapat berakhir secara damai. Pemberontakan DI/TII di Aceh akhirnya dapat diselesaikan dengan cara damai karena adanya serangkaian upaya yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Mengutip dari buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas IX karya Tim Ganesha Operation (2020: 110), Teungku Muhammad Daud Beureu’eh memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia di Aceh. Peristiwa itu terjadi pada 21 September 1953.
Pemerintah pusat melakukan berbagai cara untuk mengatasi pemberontakan, yakni operasi militer dan upaya damai. Mengutip dari buku Ilmu Pengetahuan Sosial karya Supriatna, dkk. (2006: 56), pada 26 Mei 1959, kemelut di Aceh dapat selesai melalui musyawarah.
ADVERTISEMENT
Musyawarah tersebut dihadiri oleh pemerintah pusat, penguasa perang, pemerintah rakyat Aceh, dan pimpinan DI/TII. Hasil dari musyawarah tersebut adalah sebuah keputusan yang memulihkan kembali keamanan di Aceh dengan hak-hak otonomi dalam bidang,
Hasil keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Perdana Menteri RI No. I/Misi/1959 tertanggal 26 Mei 1959. Kemudian, dilanjutkan dengan keputusan penguasa perang 7 April 1962, No. KPTS/PEPERDA-061/3/1962.
Jadi, jelas bahwa pemberontakan DI/TII di Aceh akhirnya dapat diselesaikan dengan cara damai . Perdamaian tersebut dapat dicapai dengan melakukan musyawarah dengan sejumlah pihak terkait. (AA)