Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1
Konten dari Pengguna
Pengertian dan Cara Membuat Kerangka Konseptual
1 November 2023 20:07 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Tips dan Trik tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Memahami cara membuat kerangka konseptual sangat diperlukan dalam melakukan riset atau penulisan karya ilmiah. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah menyusun dan membuat kerangka konseptual. Cara ini bertujuan agar kegiatan penelitian atau penulisan ilmiah dapat berjalan dengan lancar.
ADVERTISEMENT
Kerangka konseptual penelitian merupakan suatu hubungan antara konsep yang satu dengan konsep yang lainya dari suatu masalah yang akan diteliti. Kerangka konseptual berfungsi untuk menjelaskan secara lengkap dan detail tentang suatu topik yang akan dibahas.
Pengertian Kerangka Konseptual
Mengutip dari buku Metodologi Penelitian, Nisma Iriani, dkk. (2022:63), kerangka konseptual adalah uraian tentang hubungan antara variabel yang akan diamati atau diukur melalui riset yang akan dilakukan.
Kerangka konseptual pada dasarnya merupakan kerangka berpikir mengenai alur suatu riset di mana alur tersebut dapat dibuat agar terhubung antara variabel maupun konsep yang diamati.
Cara Membuat Kerangka Konseptual
Jika ingin mengetahui cara membuat kerangka konseptual, ada sembilan langkah yang dapat dipraktikkan oleh mahasiswa selaku penulisnya. Simak langkah-langkahnya berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Menentukan Tema dan Topik Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, tentunya penulis harus menentukan tema dan topik penelitian terlebih dahulu untuk di jadikan bahan pembahasan atau penelitian.
2. Menyusun Kajian Pustaka
Langkah selanjutnya adalah dengan menyusun kajian pustaka yang memiliki peran sangat penting sebagai landasan penelitian. Peneliti dapat melakukan pembandingan kajian penelitian sudah ada dengan penelitian yang akan dilakukan.
3. Memastikan Kebaruan atau Novelty
Ketika dalam proses penelitian dalam tahap melakukan kajian pustaka, peneliti dapat mencari tahu apakah ada novelty dari penelitian yang akan peneliti lakukan.
Jika penelitian tersebut telah dilakukan oleh orang lain, maka penelitian akan menjadi tidak memiliki manfaat. Kecuali, ada beberapa hal yang baru untuk ditambahkan, untuk memberikan bantahan terhadap topik penelitian yang sebelumnya.
4. Memetakan Konsep atau Variabel
Peneliti tentunya harus mengetahui konsep atau variabel yang akan ditelitinya. Hal ini bertujuan agar dapat menyusun logika berpikir yang digunakan untuk menjelaskan masalah yang sedang diteliti. Tentunya, konsep atau variabel tersebut harus berdasarkan tinjauan pustaka yang sudah dilakukan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
5. Mengembangkan Pernyataan Hubungan
Langkah selanjutnya yaitu mengembangkan beberapa pernyataan hubungan antara berbagai konsep yang dipengaruhi atau mempengaruhi.
6. Memeriksa Rumusan Masalah atau Hipotesis
Ketika peneliti akan melakukan penelitian, tentunya perlu memeriksa terlebih dahulu apakah rumusan atau hipotesis yang digunakan sudah sesuai dengan alur logika berpikir. Peneliti harus memeriksa apa kedua hal tersebut sesuai dengan tinjauan pustaka yang sudah dilakukan sebelumnya.
7. Mengembangkan Konsep dalam Bentuk yang Sederhana
Peneliti dapat membuat kerangka konseptual dengan berbagai bentuk yang mudah dipahami seperti dalam bentuk bagan, peta konsep diagram alir, atau mind map.
8. Menambahkan Narasi
Selanjutnya yaitu melengkapi kerangka konseptual yang sudah dibuat dengan narasi untuk menjelaskan maksud dari setiap bagan atau alur. Untuk memudahkan peneliti menemukan data atau fakta baru yang dapat mempengaruhi variabel, konsep, atau komponen dalam penelitian.
9. Memperbaiki Kerangka yang Telah Dibuat
Langkah terakhir, jika ada perubahan, sesuaikan kerangka konseptual sesuai dengan data penelitian.
ADVERTISEMENT
Demikian cara membuat kerangka konseptual yang dapat dilakukan oleh penulis, sebelum melakukan riset atau penelitian. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal peneliti harus lebih cermat dan teliti saat melakukan penulisan.(Dwie)