Nuklir Korea Utara: Evaluasi Ancaman terhadap Keamanan ASEAN dan Indo-Pasifik

Tresnaning Rahayu
Mahasiswa Magister Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada
Konten dari Pengguna
6 September 2023 6:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tresnaning Rahayu tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Nuklir Korea Utara. Foto: shutterstock.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Nuklir Korea Utara. Foto: shutterstock.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam era ketidakpastian global, seperti yang kita ketahui ancaman nuklir Korea Utara telah menjadi salah satu isu paling menantang dalam politik keamanan internasional. Pertama-tama, kita harus memahami ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh Korea Utara. Korea Utara telah mengembangkan program nuklir yang memicu ketegangan di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistiknya menunjukkan kemampuan nuklir yang semakin meningkat. Hal ini memberikan dasar untuk kekhawatiran akan potensi ancaman nuklir yang bisa ditimbulkan oleh negara Korea Utara. Analisis mengenai ancaman nuklir ini penting, mengingat keterlibatan ASEAN dan negara-negara Indo-Pasifik dalam menjaga stabilitas regional.
Peresmian Pembukaan KTT ASEAN Indo-Pacific Forum. Jakarta, 5 September 2023. Foto: Tangkapan Layar Youtube Kementerian BUMN RI
Di tengah berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Jakarta pada 5-7 September 2023, Presiden Korea Selatan yaitu Yoon Suk Yeol, dengan tegas menyoroti urgensi respons terhadap program nuklir dan rudal Korea Utara yang dianggap sebagai ancaman serius. Tidak hanya bagi Semenanjung Korea, tetapi juga bagi wilayah Indo-Pasifik yang lebih luas (CNN, 2023).
Dalam konteks KTT ASEAN ini, Presiden Yoon turut hadir sebagai perwakilan dari Korea Selatan. Pertemuan ini melibatkan tidak hanya anggota ASEAN tetapi juga mitra ASEAN serta forum-forum yang telah diinisiasi, seperti ASEAN Plus Three, Forum Regional ASEAN (ARF), dan East Asian Summit (EAS). Kehadiran Korea Selatan dalam ARF dan EAS menandakan keterlibatan aktifnya dalam upaya mempertahankan stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik (CNN, 2023).
ADVERTISEMENT

Dampak terhadap Keamanan ASEAN dan Indo-Pasifik

Ilustrasi Peluncuran Rudal Korea Utara. Foto : Shutterstock.
Ancaman keamanan regional semakin nyata dengan tindakan Korea Utara, seperti uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik. Hal ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut dan menciptakan rasa tidak aman di antara negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik. ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik harus menangani potensi eskalasi konflik dan dampak ekonomi yang mungkin terjadi.
Ancaman nuklir Korea Utara telah mempengaruhi ketidakpastian politik dan keamanan di wilayah ASEAN dan Indo-Pasifik. Hal ini mempengaruhi kestabilan regional dan kepercayaan antarnegara. Negara-negara ASEAN harus merespons dengan hati-hati terhadap ancaman ini agar tetap bisa menjaga hubungan baik dengan Korea Utara sambil mengutamakan keamanan regional.
Hal ini juga berdampak pada perekonomian, terutama bagi negara-negara ASEAN yang memiliki hubungan dagang yang kuat dengan wilayah tersebut. Ketidakpastian ini dapat mempengaruhi perdagangan dan investasi, mengganggu pertumbuhan ekonomi ASEAN di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ancaman ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang penyebaran teknologi nuklir ke aktor non-negara yang mungkin digunakan untuk tujuan merusak.
Bila terjadi situasi konflik yang memanas, terdapat risiko keterlibatan dalam kebijakan resolusi yang dapat mengancam populasi sipil di wilayah tersebut. Oleh karena itu, ancaman dari kegiatan nuklir Korea Utara memiliki dampak yang sangat serius dan kompleks bagi negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik secara keseluruhan.

Respons ASEAN dan Indo-Pasifik

Ilustrasi ASEAN. Foto: PAPALAH/Shutterstock
Negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik telah merespons kegiatan nuklir Korea Utara dengan berbagai upaya diplomatik, politik, dan keamanan. ASEAN, termasuk negara Indonesia menginisiasi hubungan yang saling menghargai melalui multy track approach dengan membangun dialog dan mewujudkan trust building untuk mengurangi ketegangan dan mendorong Korea Utara untuk patuh pada norma-norma internasional.
ADVERTISEMENT
Upaya lainnya meliputi upaya diplomasi sebagai mediator, penggunaan forum regional, diplomasi ketiga pihak, dan kerja sama keamanan.
Meskipun upaya-upaya ini telah dilakukan, isu nuklir Korea Utara tetap menjadi tantangan yang kompleks. Dan masih mencari jalan keluar terkait bagaimana mencapai solusi yang berkelanjutan terhadap masalah ini tanpa mengorbankan stabilitas regional.
Ancaman nuklir Korea Utara memiliki dampak serius terhadap negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik secara keseluruhan. Meningkatnya ketegangan dan ketidakpastian memerlukan respons yang bijaksana dan koordinasi yang erat di antara negara-negara ASEAN.
Ancaman ini tidak hanya menciptakan ketidakpastian dalam politik keamanan regional, tetapi juga memicu upaya kerja sama yang intensif. Dengan memahami dampak dan meresponsnya secara efektif, negara-negara ASEAN dan wilayah Indo-Pasifik dapat bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan perdamaian yang semakin intensif dan signifikan.
ADVERTISEMENT