Konten dari Pengguna

Keindahan Alam dan Kebersamaan: Pesona Pantai Citepus dalam Liburan

Tri Megawangi Mahardika
Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran.
15 Juli 2024 15:44 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tri Megawangi Mahardika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
dokumentasi pribadi penulis, Tri Megawangi Mahardika
zoom-in-whitePerbesar
dokumentasi pribadi penulis, Tri Megawangi Mahardika
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap tahunnya, ketika libur Lebaran tiba, masyarakat Indonesia memasuki momen penuh kebahagiaan. Bagi sebagian besar orang, momen ini tidak hanya menjadi waktu untuk merayakan kesucian dan keberkahan, tetapi juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga dan menjalani liburan yang menyenangkan. Di tengah keindahan alamnya, masyarakat Sukabumi memiliki kebiasaan yang tidak bisa dilewatkan, yaitu mengunjungi Laut Pelabuhan Ratu, tepatnya Pantai Citepus.
ADVERTISEMENT
Laut Pelabuhan Ratu yang luas memiliki berbagai pantai yang memiliki panorama alam yang sangat indah, salah satunya yang paling diminati dan sering dikunjungi adalah Pantai Citepus. Pantai Citepus Pantai Citepus dengan keindahan alam yang sangat mempesona dan letaknya yang strategis, seakan menjadi objek wisata wajib yang harus dikunjungi saat libur lebaran tiap tahunnya oleh masyarakat Sukabumi.
“Ke Laut!” Sebutnya. Itulah kata yang terdengar di antara percakapan dan persiapan masyarakat Sukabumi ketika ditanya rencana mereka untuk liburan Lebaran. Istilah sederhana itu membawa makna yang dalam bagi mereka, lebih dari sekadar sebuah tujuan liburan. Seolah menjadi bagian dari tradisi wajib, masyarakat Sukabumi telah lama memiliki hubungan yang erat dengan laut. Generasi demi generasi, mereka telah menjadikan laut sebagai tempat untuk bersantai, bermain, dan mengisi waktu luang.
ADVERTISEMENT
Perjalanan menuju Pantai Citepus bukanlah sekadar perjalanan biasa. Pergi menggunakan mobil pick up dan duduk berdesakan dengan keluarga di bak terbuka yang ditutupi oleh terpal agar tidak terkena panas sinar matahari. Melewati jalan yang jauh dan berliku-liku, mereka menikmati perjalanan yang panjang dengan penuh antusiasme.
Ketika tiba di Pantai Citepus, terlihatlah pemandangan yang memukau: pasir putih yang lembut, ombak yang tenang menghantam pantai, serta langit yang biru cerah menambahkan keindahan alam yang luar biasa. Namun, yang membuat momen ini begitu istimewa adalah kebersamaan yang tercipta di antara para pengunjung. Keluarga dan kerabat berkumpul, saling tertawa, bercanda, dan berbagi cerita, menciptakan kenangan yang tak terlupakan.
Masyarakat Sukabumi juga memiliki satu kegiatan yang wajib dilakukan saat berlibur ke laut adalah botram. Masyarakat Sunda menyebut makan bersama dengan istilah botram, membawa nasi dan lauk pauk dari rumah kemudian memakannya di luar ruangan dengan duduk di atas tanah yang dialasi oleh tikar. Suasana yang tenang dan pemandangan yang memukau di Pantai Citepus menambah kesan istimewa pada momen botram mereka. Sambil menikmati hidangan lezat, mereka bercengkrama, bercanda, dan menikmati kebersamaan yang tak ternilai.
ADVERTISEMENT
"Belum lebaran kalau belum ke laut mah," ucap Ibu Ida, dengan senyum ceria di wajahnya. Ibu Ida dan keluarga berkumpul di atas tikar yang mereka bawa mengelilingi nasi dan lauk pauk juga berbagai makanan di tengah mereka. “Ibu mah tiap tahun neng ke laut gini, botram aja tujuannya mah.”
Ibu Ida mengungkapkan kebiasaan yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya setiap tahunnya. Sebagai salah satu pengunjung setia Pantai Citepus, Ibu Ida telah menjadikan kunjungan ke pantai ini sebagai bagian yang tak terpisahkan dari momen liburan Lebaran. Bagi Ibu Ida, kebersamaan dengan keluarga di tepi Pantai Citepus adalah momen yang tak ternilai harganya.
“Pantai Citepus mah enak, parkirnya luas, tempatnya juga adem, cocok buat botram. Dan yang paling penting, ombaknya tidak terlalu besar, jadi aman buat cucu-cucu ibu bermain air,” tambahnya dengan penuh antusiasme, menyampaikan alasan-alasan yang membuatnya kembali lagi ke pantai ini setiap tahunnya. Bagi Ibu Ida, keamanan dan kenyamanan pantai menjadi pertimbangan utama dalam memilih destinasi liburan Lebaran bersama keluarga.
ADVERTISEMENT
Selain bagi pengunjung, momen libur Lebaran juga sangat dinantikan oleh para pedagang lokal di sekitar Pantai Citepus. Banyak warga sekitar yang memanfaatkan kesempatan ini dengan membuka usaha dagang atau menyediakan jasa di sekitar pantai. Salah satu contohnya adalah Bapak Asep dan istrinya, Pak Asep yang menawarkan jasa naik kuda keliling pantai dan istrinya yang memiliki warung di tepi pantai.
Menurut Bapak Asep, setiap libur lebaran pendapatannya bertambah cukup signifikan, “Kalau hari biasa kan sepi, jadi saya menawarkan jasa naik kuda keliling pantai kepada pengunjung dengan tarif sekitar 50 ribu rupiah untuk dua putaran. Namun, saat libur Lebaran, pengunjung pantai ramai dan yang mau naik kuda meningkat juga, jadi saya menurunkan tarif menjadi 40 ribu rupiah untuk menarik lebih banyak pengunjung."
ADVERTISEMENT
Sementara itu, istrinya mengelola sebuah warung kopi di pinggir pantai. Ketika ditanya tentang pengalamannya selama libur Lebaran, Bapak Asep menjelaskan, "Kalau lagi sepi, saya biasanya membantu istri di warung. Kami biasanya mengelola warung sendiri, tetapi saat pantai ramai seperti ini, kami juga dibantu oleh keluarga kami. Alhamdulillah, bantuan mereka sangat membantu kami."
Bagi Bapak Asep, bisnisnya bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga memberikan pengalaman berharga kepada pengunjung Pantai Citepus. "Saya senang bisa membantu pengunjung menikmati keindahan alam Pantai Citepus dengan naik kuda. Pasti akan jadi pengalaman yang unik dan berkesan bagi mereka.”
Pantai Citepus sebagai bagian dari Laut Pelabuhan Ratu tidak hanya menjadi destinasi liburan Lebaran yang indah tetapi juga menjadi saksi dari kebersamaan dan kebiasaan di masyarakat Sukabumi. Setiap tahun, ribuan pengunjung membanjiri pantai ini untuk bersatdengan alam, mengokohkan ikatan keluarga, dan merayakan momen-momen istimewa yang diperindah oleh senyum, tawa, dan kisah-kisah yang tidak terlupakan. Bagi penduduk setempat, pantai Citepus tidak hanya menjadi pusat kegiatan rekreasi, tetapi juga pusat kegiatan ekonomi yang berkelanjutan bagi mereka. Pantai Citepus tidak sekadar selembar pantai biasa, ia menjadi tempat di mana memori-memori indah dan nilai-nilai tradisional dijaga dengan penuh kehangatan dan kepedulian.
ADVERTISEMENT