Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa KKN Undip Memperkenalkan MSG Sebagai Penambah Nutrisi pada Cabai
14 Agustus 2024 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Tsania Noor Fadlilaa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
TEMANGGUNG (26/7/2024) - Dalam upaya mengedukasi dan memperkenalkan manfaat Monosodium Glutamat (MSG), Tsania Noor Fadlila, mahasiswa Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukomarto, Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung meluncurkan program kerja monodisiplin yang bertajuk “Pemanfaatan Monosodium Glutamat (MSG) sebagai penambah nutrisi pada tanaman cabai”
ADVERTISEMENT
Monosodium Glutamat (MSG) merupakan garam natrium yang berasal dari asam amino asam glutamate. MSG sering dimanfaatkan oleh ibu-ibu sebagai penyedap rasa pada masakan yang biasa disebut micin. MSG dapat digunakan untuk pupuk karena didalamnya terdapat kandungan kalium dan natrium. Unsur kalium dan natrium berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman cabai.
Program ini dilaksanakan di Rumah Ibu Marfuah bersamaan dengan acara yasinan rutin. Acara tersebut diikuti oleh ibu-ibu RT 04 Dusun Gembiro yang berjumlah 25 orang. Dalam program ini, mahasiswa mengenalkan manfaat MSG selain sebagai penyedap rasa pada masakan. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk pestisida yang membutuhkan biaya yang cukup banyak. Banyaknya tanaman cabai di Desa Sukomarto membuat petani membutuhkan alternatif pupuk pengganti pestisida.
ADVERTISEMENT
Dalam program ini, mahasiswa mendemonstrasikan langsung mengenai cara penggunaan MSG pada tanaman cabai. Dosis yang digunakan yaitu campurkan ½ sendok makan msg dengan 1 liter air. Adapun pengaplikasiannya terdapat 2 cara yaitu dengan penyeprotan dan penyiraman secara langsung. Pengaplikasian melalui penyemprotan yaitu dilakukan setiap 3 hari sekali, sedangkan dengan penyiraman dilakukan seminggu sekali sebanyak 200 ml tiap tanamannya. Pupuk MSG diberikan pada saat tanaman berumur produktif yaitu 2-4 minggu.
Para ibu-ibu sangat antusias dan semangat untuk mendengarkan penjelasan dari mahasiswa. “Ternyata manfaat micin tidak untuk masak saja ya, tetapi untuk tanaman sangat bermanfaat. Saya beruntung mendapatkan ilmu baru yang dapat diterapkan pada tanaman cabai milik saya”, ungkap Bu Laras selaku warga di RT 04.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan petani mengenai manfaat MSG dan dapat mengurangi penggunaan pupuk pestisida pada tanaman. Selain itu, dapat menekan biaya operasional petani dan lebih efektif.