13 Maret Ditetapkan Hari Jadi DIY, Sultan HB X: Akan Perkuat Karakter Jogja

Konten Media Partner
13 Maret 2024 15:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah melalui proses yang panjang, tanggal 13 Maret 1755 resmi ditetapkan sebagai Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penetapan tanggal lahir itu dilakukan berdasarkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Hari Jadi DIY yang telah disetujui bersama oleh Pemda DIY dan DPRD DIY.
ADVERTISEMENT
Ketua DPRD DIY, Nuryadi mengatakan penetapan tersebut juga sebagai wujud penyempurnaan dari identitas DIY yang selama ini telah dikenal luas baik sebagai kota tujuan wisata, kota budaya hingga kota pendidikan.
"Kami berharap penetapan 13 Maret 1755 sebagai hari jadi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki makna yang mendalam bagi pemangku kepentingan DIY," ujar Ketua DPRD DIY, Nuryadi dalam rapat paripurna Peringatan Hari Jadi ke-269 Daerah Istimewa Yogyakarta 2024, Rabu (13/3/2024).
Kata dia, tahun ini, DIY merayakan hari jadi yang ke-269 tahun. Penetapan itu juga harus dimaknai untuk mencapai kemajuan pembangunan baik melalui inovasi dan keadilan sebagai inti dari transformasi masyarakat.
"Tidak saja sebagai identitas tetapi juga sebagai kebanggaan dan penyemangat dalam rangka mewujudkan cita-cita bersama. Juga menjunjung tinggi sebagai daerah tujuan wisata, kota budaya dan pusat pendidikan terkemuka di Asean Tenggara," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan apresiasi terhadap jajaran DPRD yang telah menyelesaikan rancangan perda tersebut. Sultan HB X menyebut adapun penentuan tanggal lahir DIY itu bertepatan dengan peristiwa bersejarah Hadeging Nagari Dalem Kasultanan Mataram Ngayogyakarta Hadiningrat atau separuh Nagari Mataram.
Penetapan tanggal Hari Jadi DIY itu, awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755 atau abad ke 18. Usai dilakukan ratifikasi, peristiwa yang menjadi cikal bakal terbentuknya Kasultanan Jogjakarta dan Kasunanan Surakarta itu tidak otomatis dipilih sebagai hari lahir bagi DIY.
"Hari Jadi Daerah Istimewa Yogyakarta membuka lembaran baru sejarah kita, momentum hari jadi bukan hanya sekedar penanda waktu namun sebuah simbol perubahan yang berdampak mendalam terhadap perjalanan Daerah Istimewa Yogyakarta mengukir jejak keistimewaan dalam kanvas sejarahnya," kata Sultan HB X.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, Sultan HB X berharap Perda Hari Jadi DIY itu tak hanya sekumpulan lembar kertas semata, tetapi menjadi pijakan untuk memperkuat karakter dan jati diri Yogyakarta sebagai bagian integral dari negara kesatuan Republik Indonesia.
"Perda (Hari Jadi DIY) ini juga menjadi fondasi bagi Pemerintah dan masyarakat DIY untuk membangun masa depan, mengambil inspirasi dari nilai-nilai budaya yang agung dan spirit perjuangan yang telah melekat dalam jiwa ke Jogjaan masyarakat sejak dahulu kala," pungkasnya.
(M Wulan)