130 Ekor Kuda Berjibaku dalam Lomba Pacuan Kuda Paku Alam Cup VII

Konten Media Partner
23 Juni 2019 15:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lomba Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup VII di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, Minggu (23/6/2019). Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Lomba Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup VII di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, Minggu (23/6/2019). Foto: erl.
ADVERTISEMENT
130 kuda dari seluruh Indonesia berjibaku bersama joki-joki kondang dalam ajang Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup Ke-7 yang diselenggarakan di Lapangan Pacuan Kuda kompleks Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta sepanjang hari Minggu (23/6/2019).
ADVERTISEMENT
Joharmanik, kuda pacu yang kini menjadi juara bertahan karena berhasil merebut juara Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup ke-6 tahun 2018. Kali ini, Joharmanik akan mendapat tantangan berat oleh pesaingnya yang berasal dari Sulawesi Utara dan Sumatera Barat. Selain juga kuda-kuda pacu yang berasal dari seantero Pulau Jawa yang akan menjegal dominasi Joharmanik dalam dua tahun terakhir.
Joharmanik turun di kelas paling bergengsi 2.000 meter. Jika berhasil, Joharmanik akan menjadi kuda pertama yang berhasil meraih tiga kali juara dalam hajatan yang telah masuk dalam kalender event berkuda nasional tersebut.
Ketua Panitia Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup VII, Gusti Pangeran Haryo (GPH) Wijoyo Harimurti, mengakui selama ini belum ada kuda yang berhasil merebut juara sebanyak tiga kali dalam kejuaraan ini. Sebab, persaingan dalam Paku Alam Cup tersebut sangat ketat. Selalu ada kuda-kuda baru yang keluar menjadi pemenang dalam setiap pelaksanaan kejuaraan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Joharmanik ini baru satu-satunya yang berhasil juara dua kali,"tuturnya.
Masyarakat sedang menonton Lomba Pacuan Kuda Tingkat Nasional Paku Alam Cup VII di Stadion Sultan Agung Bantul Yogyakarta, Minggu (23/6/2019). Foto: erl.
Menurutnya, Kuda Joharmanik sebenarnya tidak memiliki tinggi yang ideal untuk bertarung di kelas 2.000 meter. Namun kecepatan Joharmanik telah setara dengan kecepatan lomba pacuan kuda 2.000 meter kelas internasional. Joharmanik mampu membukukan waktu 2 menit 04 detik untuk melahap lintasan sepanjang 2.000 meter tersebut.
Joharmanik merupakan kuda keturunan dari Minahasa yang dikawinsilangkan di Pulau Jawa. Kuda Joharmanik merupakan hasil perkawinan silang kelima kuda berasal dari Minahasa yang dikembangbiakkan di Pulau Jawa tersebut. Hal ini juga menunjukkan jika pembinaan kuda di tanah air berhasil dilaksanakan.
"Di Yogyakarta sendiri ada 3 event pacuan kuda bertaraf nasional. Itu bukti bentuk pembinaan dari Pengda Pordasi DIY terhadap atlit berkuda di propinsi yang istimewa ini,"tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ribuan penonton nampak antusias menyaksikan kompetisi pacuan kuda tersebut. Panas terik matahari tak mengurangi antusias mereka untuk menyaksikan balapan kuda setiap bulan Juni ini. (erl/adn)
Foto: adv.