Konten Media Partner

2 BUMN Siap Kembangkan Green Port Sebagai Upaya Mitigasi Perubahan Iklim

6 November 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelabuhan. Foto: Pixabay/cegoh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelabuhan. Foto: Pixabay/cegoh
ADVERTISEMENT
Indonesia berkomitmen untuk mitigasi perubahan iklim dengan rencana penurunan emisi karbon. Hal ini tertuang dalam kesepakatan COP21 yang tercantum pada Paris Agreement. Sejumlah pihak berupaya untuk mengimplementasikannya.
ADVERTISEMENT
2 BUMN mendukung upaya mitigasi penanganan krisis iklim, khususnya dalam konteks penurunan emisi karbon dan kelestarian keanekaragaman hayati dengan siap mengembangkan Green & Smart Port. Kedua BUMN itu adalah PT Superintending Company of Indonesia (Persero) atau SUCOFINDO dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
“Kementerian BUMN memiliki target dalam rangka mengurangi emisi karbon melalui perusahaan-perusahaan BUMN yang dimiliki,” ujar Wakil Menteri BUMN 1, Pahala Nugraha Mansury.
Ia mengungkapkan untuk mencapai target turunkan emisi karbon, Kementerian BUMN melakukan kolaborasi melalui perusahaan BUMN. Ia pun mengapresiasi SUCOFINDO yang telah mengembangkaan Green Port Guideline untuk kurangi emisi karbon.
“Kami optimis bahwa perusahaan surveyor yang kita miliki dapat menggerakan perkembangan pada kluster - kluster industri termasuk di dalamnya terkait dengan pengurangan emisi di Indonesia,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT SUCOFINDO (Persero), Mas Wigrantoro Roes Setiyadi memaparkan, pihaknya merespon beberapa isu strategis dan merujuk beberapa peraturan pada saat memulai studi dan mengembangkan Green Port Guideline, yaitu salah satunya merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No.51 Tahun 2015, dan perhatian terhadap isu penggunaan konsumsi energi yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan aspek lingkungan.
“Kami telah mendampingi Pelindo dan beberapa pelabuhan di Indonesia untuk menerapkan Green Port Guideline. Interaksi kami dengan Pelindo, sangat intens, dan memastikan bahwa parameter-paramater yang disepakati para pihak dapat terukur dan memenuhi standar yang disepakati, sehingga kami dapat memastikan bahwa guideline ini dapat diimplementasikan,” ujarnya.
Menurutnya, kunci kesuksesan dalam implementasi pengembangan Green Port adalah keterlibatan intensif, memanfaatkan berbagai sumber dalam beradaptasi dan menerapkan pedoman Green Port. Pihaknya mendorong pelabuhan transisi penerapan kepada tahap selanjutnya yaitu Smart Port.
ADVERTISEMENT
Melalui implementasi Smart port diharapkan pelabuhan dapat meningkatkan produktivias dan efisien dalam proses bisnis. Hal ini merupakan respons selanjutnya untuk mengadaptasi tantangan Industri 4.0 dengan menyelaraskan prinsip-prinsip dan perspektif internasional tentang Smart Port ke pelabuhan di Indonesia dan mensinergikan aksi mitigasi perubahan iklim.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Arif Suhartono juga turut menyampaikan perhatian khusus terkait Green and Smart Ports In Climate Actions melalui pemaparan bertajuk Developing Green and Smart Port Management Through Port Wastes Management.
Mulai 1 Oktober 2021 lalu, BUMN Kepelabuhanan melakukan merger menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) dengan program standarisasi operasi termasuk digitalisasi. Digitalisasi di Pelabuhan ini merupakan inisiatif yang sejalan dengan program penghijauan, dikarenakan penggunaan sumber daya yang lebih efisien dalam proses operasional, pengelolaan limbah yang ramah lingkungan serta waktu bongkar muat yang lebih cepat sehingga mengurangi waktu tunggu kapal di pelabuhan.
ADVERTISEMENT
“Program digitalisasi ini juga harus diikuti dengan digitalisasi para pemangku kepentingan sehingga seluruh proses bisnis menjadi lebih efisien,” ujar Arif Suhartono.