2 Kuliner Ekstrim yang Tengah Diburu Warga Gunungkidul

Konten Media Partner
21 Desember 2019 19:14 WIB
comment
24
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kuliner Ungkrung (Kepompong) Besi yang sedang marak dicari warga Gunungkidul. Foto: erl.
zoom-in-whitePerbesar
Kuliner Ungkrung (Kepompong) Besi yang sedang marak dicari warga Gunungkidul. Foto: erl.
ADVERTISEMENT
Gunungkidul selain dikenal sebagai salah satu destinasi wisata terkemuka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), wilayah ini juga diketahui warganya memiliki kebiasaan menyantap sajian kuliner ekstrim. Mulai dari belalang, ungkrung (kepompong) Jati, uret (larva) dan beberapa jenis hewan lainnya.
ADVERTISEMENT
Saat memasuki musim penghujan seperti sekarang ini, dua jenis kuliner ekstrim banyak diburu warga Gunungkidul. Dua hewan masing-masing Puthul dan Ungkrung Besi kini banyak dicari untuk dikonsumsi. Kedua binatang ini memang tengah muncul dan memang banyak dicari karena rasanya yang gurih dan juga lezat. Akibat banyak dicari pula, harga komoditas keduanyapun melambung.
Ungkrung (Kepompong) Besi, kepompong ini berwarna hijau kecokelatan dan berukuran kecil. Kepompong ini dinamakan kepompong besi karena memang banyak menempel di dedaunan pohon besi. Dedaunan Pohon Besi biasanya berkembang pesat di awal musim penghujan seperti sekarang ini
Seorang ibu sedang menunjukkan Ungkrung (Kepompong) Besi yang bergantungan di dedaunan. Foto: erl.
Rismiyati, warga Padukuhan Plosokereb Desa Bunder Kecamatan Patuk ini juga ikut-ikutan mencari Ungkrung Besi. Wanita yang setiap hari berprofesi sebagai guru ini mengaku ikut-ikutan berburu Ungkrung Besi karena memang doyan dengan rasa gurih dan renyahnya binatang ini ketika digoreng.
ADVERTISEMENT
"Kangen, munculnya setahun sekali,"tuturnya, Sabtu (21/12/2019).
Ia sengaja mencari Ungkrung Besi sendiri karena jika harus membeli harganya cukup mahal. Rismi mengaku mendapat tawaran Ungkrung Besi dari temannya yang juga warga Gunungkidul, namun harganya mencapai Rp.130 ribu perkilogramnya. Harga tersebut merupakan harga Ungkrung Besi mentah dan harus menggorengnya sendiri.
Selain itu, lanjutnya, untuk mencari Ungkrung Besi juga persoalan yang tak sulit. Karena tinggal memangkas daun Pohon Besi yang juga ada di sekitar rumahnya, tak perlu jauh-jauh ke hutan. Mencari Ungkrung Besi menurutnya juga membawa keasyikan tersendiri.
"Pokoknya asyik. Ingat waktu kecil aja,"tambahnya.
Untuk memasak Ungkrung Besi pun sebenarnya cukup mudah. Karena biasanya hanya dengan memberi bumbu bacem layaknya membuat tempe bacem, setelah itu tinggal menggorengnya. Namun bagi yang hanya menyukai asin, Ungkrung Besi juga bisa langsung digoreng dan hanya dibumbui dengan garam.
Kuliner Puthul. Foto: erl.
Selain Ungkrung Besi, binatang yang kini banyak diburu adalah Puthul. Binatang ini sebenarnya adalah sejenis serangga berwarna cokelat dan sering terbang malam mencari sumber penerangan. Binatang ini muncul menjelang Maghrib sehingga warga Gunungkidul banyak berburu di waktu petang.
ADVERTISEMENT
"Sekarang harganya mahal, Puthul yang dimasukkan di botol air mineral ukuran 0,5 liter harganya Rp 15.000-Rp 20.000,"ujar Ria, warga Bleberan Kecamatan Playen.
Untuk memasak Puthulpun cukup mudah, hampir sama dengan cara memasak Ungkrung Besi. Dua makanan baik Ungkrung Besi ataupun Puthul sangat nikmat dinikmati bersama suguhan Teh Panas Gula Batu atau kopi.