Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
2 Rumah 'Tak Layak' Nenek Rubingah
ADVERTISEMENT
Rubingah (60), menjadi sosok nenek yang hangat diperbincangkan beberapa hari terakhir. Video nenek yang ditendang dan diseret di Pasar Gendeng, Sleman, ini viral di media sosial. Wajahnya terlihat sumringah begitu tamu datang ke rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Monggo (silahkan)," ujar Rubingah mempersilakan masuk ke dalam rumahnya dengan ramah, Jumat (24/1/2020).
Ia menjabat tangan dengan erat, walaupun dengan mulut tertutup masker, tampak seulas senyum terpancar dari matanya. Begitu menjejakkan kaki ke dalam, tempat yang dihuni oleh Rubingah sangat jauh dari sebutan rumah. Rupanya diketahui bahwa rumah yang dihuni itu bukanlah rumah satu-satunya.
Yuni, istri Ketua RT Desa Kranggan 1, Jogotirto, Berbah, Sleman mengatakan bahwa sebetulnya Rubingah memiliki satu rumah lagi yang lokasinya tak jauh. Lokasi rumah Rubingah yang pertama terletak persisi di sebelah sebuah rumah berlantai dua. Sedangkan satunya lagi terletak di seberang sawah.
"Rumahnya ada satu lagi. Yang kemarin ramai memang yang di sebelah sana," pungkas Yuni, Jumat (24/1/2020).
Rubingah tinggal di sebuah bangunan susunan kayu dan seng berukuran sekitar empat kali empat meter nenek yang akrab disapa Mbah Ingah itu melakukan aktivitasnya. Jika sebuah rumah layak huni umumnya memiliki pintu, lantai, atap, jendela, kamar tidur, dan kamar mandi, tidak dengan milik Rubingah.
ADVERTISEMENT
"Rumahnya Mbah Ingah di situ, dekat rumah tingkat. Bukan rumah itu, ya kelihatan kayak bangunan," begitulah tetangga selalu menjawab saat ditanya lokasi rumah Rubingah.
Rumah Rubingah tak lengkap. Hanya ada pintu, dudukan kayu panjang, bekas banner yang digunakan untuk alas, karpet, lalu atap. Tidak ada dinding. Rumahnya benar-benar terbuka bahkan langsung disambut dengan ilalang dan pohon pisang yang tumbuh. Tidak ada dinding yang melindungi nenek Rubingah dari dinginnya angin. Bahkan saat hujan pun rumahnya tentu akan kehujanan sebab atapnya tak menutupi semua bagian tempat ia tinggal.
Yuni menuturkan kedua rumah hunian nenek Ingah sama-sama memiliki kondisi yang memprihatinkan. Cerita tentang Rubingah yang memiliki dua rumah pun dibenarkan oleh salah seorang pria berusia sekitar 50-an yang enggan disebutkan namanya.
"Rumahnya dua. Di situ (sebelah rumah bertingkat) sama di sana," ungkapnya sambil menunjuk ke arah seberang sawah yang persis di depan rumah ketua RT setempat.
ADVERTISEMENT
Rubingah menurut penuturan bu RT dan pria tersebut memang lebih sering tinggal di rumahnya yang terletak di samping rumah tingkat. "Sehari-hari biasanya di sini. Kadang keliling nggak jelas. Enggak tahu kemana," imbuh Yuni