20 RTLH di Sleman Rampung Digarap, Dibangun Dengan Gaya Arsitektur Jogja

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo saat meninjau RTLH bergaya arsitektur Jogja. Foto: istimewa

Pemerintah Kabupaten Sleman telah selesai menggarap 20 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang dibangun dengan desain arsitektur khas Yogyakarta, yang bertempat di Kalurahan Banyurejo, Tempel.

Kegiatan RTLH itu merupakan hasil dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan DIY.

Dalam sambutannya, Kepala Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho menyebut Pemerintah DIY memberikan bantuan RTLH bagi 20 rumah yang berlokasi di Kapanewon Tempel.

Pembangunan 20 rumah dengan arsitektur khas Yogyakarta ini diantaranya berlokasi di Kalurahan Banyurejo sebanyak 10 rumah, di Kalurahan Mororejo dan Pondokrejo sebanyak 5 rumah.

Aris mengatakan bahwa masing-masing RTLH itu mendapatkan bantuan sebesar 50 juta rupiah, dan seluruhnya dibangun dengan arsitektur khas Yogyakarta.

"Tapi bukan sekedar angkanya. Tapi yang harus kita tekankan, kalau memakai Dana Keistimewaan, maka disitu masuknya semangat tata nilai keyogyakartaan, di situ ada gotong royong, sawiji, greget, sengguh ora mingkuh," kata Kepala Paniradya Pati Keistimewaan DIY, Aris Eko Nugroho, Selasa (19/9/2023).

Aris menjelaskan ini tahun kedua pelaksanaan program pembangunan RTLH di DIY melalui kegiatan BKK arsitektur khas Yogyakarta.

Sebelumnya pihaknya membangun sebanyak 40 RTLH. Sedangkan di tahun kedua ini, mereka mentargetkan akan membangun sebanyak 435 RTLH.

"Semua kami bangun dengan arsitektur bergaya Yogyakarta," ujar dia.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo yang hadir dalam kesempatan itu menyerahkan secara simbolis kunci rumah yang telah dibenahi itu.

Kustini menyampaikan terima kasih kepada Pemda DIY yang telah mengimplementasikan bantuan pembangunan RTLH di wilayah Kabupaten Sleman.

"Semoga bisa menjadi baiti jannati, rumahku surgaku. Jadi surga itu adem, ayem, tenteram di hati," pungkasnya. (M Wulan)

Tonton video menarik dari Tugu Jogja: