2025 Yogyakarta Ditargetkan Jadi Wisata Terkemuka di Asia Tenggara

Tugu Pal Putih (Tugu Jogja). Foto: Dok. Tugu Jogja

Tahun 2025, D.I.Yogyakarta ditargetkan untuk menjadi destinasi wisata terkemuka di Asia Tenggara. Untuk mencapai target itu, maka seluruh destinasi wisata yang ada di D.I.Yogyakarta perlu berstandar internasional. Tak hanya sumber daya manusia (SDM) saja yang berstandar internasional, tetapi juga penataan destinasi wisata, dan lain sebagainya.

“Kami sudah bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota untuk memberikan training baik pada SDM, penataan destinasi dan lain sebagainya yang sifatnya berstandar internasional,” ujar Ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah) GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia) D.I.Yogyakarta, Bobby Ardianto Setyoaji, di sela acara syawalan halal bihalal DPD GIPI DIY, Rabu (26/6/2019) malam.

Ketua DPD GIPI D.I.Yogyakarta, Bobby Ardianto Setyoaji, saat memberikan sambutan di acara Syawalan Halal Bi Halal 'Bersatu untuk Pariwisata Jogja Istimewa', Rabu (26/6/2019) malam. Foto: adn.

Ia mengungkapkan bahwa untuk mencapai target tersebut diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Tak hanya memberikan pelatihan pada pengelola destinasi wisata terkenal saja, pihaknya juga memberikan pelatihan pada pengelola destinasi wisata yang mungkin namanya masih jarang didengar.

Selain itu, pelatihan juga diberikan pada pengelola desa wisata yang tersebar di seluruh wilayah D.I.Yogyakarta. Ia mengaku bangga dengan capaian desa wisata di D.I.Yogyakarta yang kini menjadi trendsetter untuk desa wisata di berbagai daerah lain.

“Desa wisata di Yogyakarta kini sudah bisa beri kesejahterahan bagi masyarakat, konsepnya adalah Community Based Toursimn (CBT), sehingga bagaimana pariwisata berdasar pada keterlibatan masyarakat,” katanya.

Menurutnya, respon yang diberikan para pengelola dan stake holder untuk mengikuti berbagai pelatihan pun positif. Ia mengungkapkan bahwa semua pihak menyadari untuk mendukung tercapainya target tahun 2025 D.I.Yogyakarta jadi destinasi terkemuka di Asia Tenggara. (asa/adn)

Foto: adv.