Konten Media Partner

231 Siswa SMP di Jogja Tampilkan Ketoprak, Ajak Generasi Muda Cinta Budaya

17 Februari 2023 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampilan ketoprak oleh siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Kamis (16/1/2023) malam. Foto: Len/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Penampilan ketoprak oleh siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Kamis (16/1/2023) malam. Foto: Len/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Anak muda memegang peranan penting dalam melestarikan budaya daerah. Berbagai upaya dilakukan agar budaya daerah tak punah. Sekolah didorong untuk ambil bagian dalam upaya ini.
ADVERTISEMENT
Salah satu SMP di Kota Yogyakarta mengajak 231 siswanya untuk menampilkan ketoprak budaya sebagai langkah melestarikan kebudayaan. Tak hanya itu, ini juga menjadi upaya menanamkan rasa cinta pada budaya daerah dalam diri generasi muda.
“Kegiatan kali ini merupakan gelar budaya puncak Lustrum ke-12 SMP Joannes Bosco tahun 2023, yang dipentaskan oleh 231 siswa. Kegiatan diawali dengan tarian nusantara, lalu ketoprak Hamukti Palapa, pameran lukisan. Selain itu ada projek kelas 8 yaitu menulis kumpulan cerpen. Jadi setiap anak mengumpulkan cerpen yang dikumpulkan menjadi buku anak (Antologi Cerpen),” kata Humas SMP Joannes Bosco, Asterina Saptiyani, Kamis (17/2/2023) malam.
Ketoprak yang ditampilkan disusun oleh F. Haryo Tri Aji yang juga merupakan guru di SMP tersebut. Ketoprak ini menceritakan bagaimana Mahapatih Gajah Mada mewujudkan impiannya untuk menyatukan nusantara.
ADVERTISEMENT
Pihaknya berupaya mewujudkan sekolah cinta budaya yang bertujuan menjadikan siswa paham bagaimana mencintai budaya daerah mereka melalui seni budaya.
“Harapannya dari kegiatan ini, siswa mempunyai kepercayaan diri, pada saat mereka berlatih mereka pasti bisa. Selain itu mereka juga jadi tahu bahwa untuk mengadakan sebuah pagelaran itu prosesnya panjang, tidak hanya sekedar latihan. Tapi ada proses bela rasa disana,” jelasnya.
Penampilan ketoprak oleh siswa SMP Joannes Bosco Yogyakarta, Kamis (16/1/2023) malam. Foto: Len/Tugu Jogja
Kepala Bidang Pembunaan SMP Disdikpora DIY, Hasyim mengatakan bahwa kegiatan gelar budaya merupakan kegiatan yang bermakna bagi siswa. Hal itu membuktikan kentalnya pendidikan karakter anak di Yogyakarta. Dia berharap itu bisa menjadi inisiatif bagi orang tua untuk menyekolahkan anaknya di Yogyakarta.
“Kegiatan gelar budaya adalah salah satu kegiatan yang sangat bermakna bagi anak anak kita. (dengan) Tema yang diangkat pada lustrum ke-12 (SMP Joannes Bosco), Hamukti Palapa saya kira itu sebagai bentuk penghargaan dan mencontoh perjuangan para pendahulu kita, Gajah Mada memang memberikan pelajaran sejarahnya yang sangat bagus. Kita patut bersukur, sekolah di Yogyakarta karena terkenal sebagai kota pendidikan yang berkualitas secara akademis namun juga dibekali dengan karakter yang baik,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sehingga nanti harapannya setelah para siswa lulus dari SMP, mereka sudah memiliki keunggulan. Dia melanjutkan, bahwa saat ini pemerintah memperlakukan kurikulum merdeka. (Len)