Konten Media Partner

3 Karya Batik yang Dibuat oleh Anak Pejuang Kanker Dibeli Setpres Jokowi

2 Oktober 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukisan batik yang dilukis oleh anak pejuang kanker di Yogyakarta yang dibeli Setpres Jokowi. Foto: M Wulan
zoom-in-whitePerbesar
Lukisan batik yang dilukis oleh anak pejuang kanker di Yogyakarta yang dibeli Setpres Jokowi. Foto: M Wulan
ADVERTISEMENT
Karya batik di kain sepanjang 50 meter yang sebelumnya digarap oleh 65 anak pejuang kanker yang berasal dari tiga kota yakni Solo, Jakarta, dan Yogyakarta bersama Maestro Batik Indonesia S Iwan Setiawan resmi dilaunching, Rabu (2/10/2024).
ADVERTISEMENT
Kain tersebut dibentangkan di area Plaza Monumen Serangan Umum 1 Maret Kota Yogyakarta bertepatan dengan peringatan Hari Batik Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Oktober. Dari 20 tema yang telah dirampungkan dalam kegiatan membatik bertajuk 'Mahakarya Batik Humanity in Harmony' itu, 16 tema diantaranya itu sudah terjual kepada publik. Bahkan 3 karya dibeli langsung oleh Sekretariat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Hasil (penjualan dari) karya ini akan didonasikan. 16 karya sudah dibeli para donatur yang seluruhnya itu disalurkan ke Yayasan Kanker anak Indonesia untuk membuat rumah singgah untuk anak kanker di Indonesia. Ada tiga karya juga yang dibeli oleh Pak Jokowi," ujar inisiator acara, Idha Jacinta, Rabu (2/10/2024)
Idha menjelaskan giat Mahakarya Batik Humanity in Harmony sudah dilakukan sejak bulan Juli sampai hari ini yang merupakan acara puncaknya.
ADVERTISEMENT
Mereka mengawali rangkaian kegiatan membatik di Pura Mangkunegaran Surakarta pada (24/7) lalu dilanjutkan pada (21/8) membatik di Museum Batik Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta dan yang terakhir di membatik bersama anak penjuang kanker di Pendopo Agung Ambarukmo, Yogyakarta pada (17/9) lalu.
Lukisan batik yang dilukis oleh anak pejuang kanker di Yogyakarta yang dibeli Setpres Jokowi. Foto: M Wulan
"Tentu kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memberi dukungan moral dan semangat kepada anak-anak pejuang kanker, mengapresiasi karya seni kolaborasi maestro pembatik dan anak-anak pejuang kanker, menggalang dana untuk mendukung perawatan dan pengobatan anak-anak pejuang kanker, meningkatkan kesadaran masyarakat akan perjuangan anak-anak pejuang kanker dan pentingnya mendukung mereka. Serta mempererat solidaritas masyarakat melalui kegiatan seni dan kemanusiaan," terangnya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Yayasan Kanker Anak Indonesia, Sallyana Sorongan. Dia mengaku terus berusaha memberi kesempatan kepada anak pejuang kanker di Yogyakarta dan Solo untuk bisa sembuh dan beraktivitas layaknya anak-anak pada umumnya.
ADVERTISEMENT
Sally juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang sudah terlibat secara langsung. Nantinya donasi yang terkumpul dari penjualan karya batik ini akan diberikan untuk membangun rumah singgah bagi anak-anak kanker di Indonesia.
"Program ini bukan untuk YKAI, tapi untuk anak dengan kanker. Mari kita kembalikan senyum anak Indonesia," ucap dia.
Sementara President Lions Club Yogyakarta Tugu Mustika Mataram Vitri Damayanti berharap, kegiatan ini tidak berhenti di sini saja tetapi bisa berkelanjutan.
Pihaknya ingin berkontribusi secara langsung untuk mengembalikan senyum anak Indonesia, terutama senyum anak-anak yang sedang berjuang melawan kanker.
"Di luar sana masih banyak yang membutuhkan uluran tangan dari orang-orang tulus, karena banyak orang kaya tapi belum tentu peduli. Semoga kegiatan ini bisa mengetuk hati para dermawan dan orang-orang yang mau lebih peduli sesama," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
(M Wulan)