Konten Media Partner

3 Paslon Bersaing Ketat, Ganjar Sebut Pilkada Jogja Diwarnai Pertarungan Gagasan

19 Oktober 2024 10:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ganjar Pranowo bersama pasangan calon nomor urut 2 Pilkada Kota Yogyakarta, Hasto-Wawan. (Foto : M Wulan)
zoom-in-whitePerbesar
Ganjar Pranowo bersama pasangan calon nomor urut 2 Pilkada Kota Yogyakarta, Hasto-Wawan. (Foto : M Wulan)
Gelaran pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di wilayah perkotaan memang selalu menarik perhatian publik tak terkecuali di Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Pasalnya masyarakat di Kota ini cenderung memiliki pendidikan menengah ke atas sehingga membuat ketiga pasangan calon (Paslon) yang terdaftar di Pilkada Jogja ini harus lebih matang mempersiapkan ide serta gagasan yang diusung untuk membangun Kota Yogyakarta selama lima tahun kedepan.
Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Ganjar Pranowo menjadi salah satu yang ikut menyoroti. Kata dia, kondisi ini membuat Pilkada di Kota Yogyakarta diwarnai pertarungan yang sehat pasalnya masing-masing Paslon berlomba-lomba untuk memenangkan suara rakyat lewat berbagai gagasannya.
"Wilayah Kota itu selalu khas dengan gagasan, khas dengan ide, khas dengan perdebatan dan di kota ini juga, mereka yang berpendidikan menengah ke atas cukup banyak. Maka sebenarnya peluangnya jadi makin bagus karena masyarakat akan menumbuhkan gagasan-gagasan yang ada. Kalau gagasan nya itu bisa dimunculkan, maka perdebatannya akan menarik," ujar Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Rakercabsus, Kamis (17/10/2024), malam.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi sosial masyarakat Kota Yogyakarta itu, kata Ganjar, Hasto-Wawan, calon yang diusung oleh partainya memiliki peluang yang besar untuk menang. Sebab, menurut dia, masyarakat dengan karakter seperti itu akan lebih melihat gagasan dari calon yang berkontestasi. Tidak sekedar lagi melihat latar belakang sosialnya.

Kata Ganjar soal Pilkada di Jogja

Ganjar mengungkap Hasto telah bergerak secara intensif turun ke kelompok-kelompok masyarakat setiap harinya. Rata rata ada 7-9 titik disambangi untuk menyosialisasikan gagasannya.
Banyaknya simpul komunitas yang dikunjungi inilah banyak aspirasi terserap seperti di bidang olahraga, seni, budaya, hingga persoalan sampah yang dititip masyarakat sehingga akan menjadi modal kuat menjaring suara dalam Pilkada 27 November mendazang.
"Perjumpaaan dengan komunitas masyarakat itu cara terbaik menyampaikan gagasan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Keoptimisan itu juga didukung aspek popularitasnya. Ganjar menilai Hasto adalah sosok calon yang sudah cukup kuat pasalnya sebelum menjadi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dia juga menjadi Bupati Kulon Progo dua periode. Begitupula dengan pasangannya Wawan yang sebelumnya aktif dalam kepengurusan KADIN DIY.
"Malam ini konsolidasi, mulai DPP, DPD sampai DPC PDI Perjuangan hingga ranting dan anak ranting harus bergerak bersama. Bagaimana berkomunikasi dengan rakyat penting,” kata dia.
Sementara Calon Wali Kota Yogyakarta nomor urut 2, Hasto Wardoyo mengaku optimis dalam menghadapi kontestasi Pilkada Kota Yogyakarta.
Di forum Rakercabsus, Hasto memberikan alasan mengapa dirinya bergabung dengan PDI Perjuangan karena ingin bekerja melayani rakyat. Usai menjadi dokter, lalu menjadi Bupati Kulonprogo dirinya ingin mengabdikan hidup untuk terus bisa melayani masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Saya itu dokter, cita cita dulu jadi profesor. Kenapa pilih PDI Perjuangan? Saya adalah manusia biasa, sebagai hamba Tuhan, ingin menempatkan diri satu melayani masyarakat," tandasnya.
(M Wulan)