4 Alasan Produk Pangan IKM Sleman Patut Diunggulkan

Salah satu produk olahan pangan yang dibuat oleh IKM di Sleman. Foto: dok Dekranasda Sleman

Wilayah di Kabupaten Sleman, Yogyakarta memiliki banyak sekali potensi usaha dan Industri Kecil Menengah atau IKM yang menjamur. Ada berbagai jenis usaha yang dikembangkan oleh IKM di Sleman salah satunya ialah produk olahan pangan. Perkembangan tersebut menjadi salah satu daya dukung yang potensial sebab Yogyakarta sendiri merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia.

Meski begitu, berada di era industri 4.0, produk-produk IKM yang ada di Sleman mau tidak mau harus diolah secara kreatif. Meski berbahan dasar lokal, dibuat oleh masyarakat lokal pula, diharapkan produk tersebut bisa memiliki daya saing global.

Produk olahan pangan Sleman sendiri kini bisa bersaing di pasaran dan bahkan siap untuk menuju pasar yang lebih luas di era tren industri 4.0 sekarang ini. Berikut ini 4 alasan mengapa produk olahan pangan Sleman memiliki keunggulan.

1. Produk pangan produksi Sleman memiliki keunikan dan ciri khas

Tak dipungkiri jika di Sleman saat ini terdapat banyak produk olahan pangan yang memiliki ciri khas Sleman. Bisa dikatakan, belum ke Yogyakarta kalau belum ke Sleman dan membawa oleh-oleh dari Sleman.

Salah satu produk olahan pangan khas Sleman yakni olahan salak pondoh. Hal itu lantaran Sleman merupakan produsen salak pondoh yang besar. Hal itu telah memantik munculnya diversifikasi olahan makanan dan minuman berbasis buah salak.

Beberapa produk olahan tersebut diantaranya ada keripik salak dengan metode vacum frying, wajik salak, jenang, suwar-suwir, egg roll salak, stick salak, keripik salak, geplak salak, dodol salak, dan aneka minuman sari salak.

Selain itu ada pula olahan jamur lantaran iklim dingin yang juga cocok untuk budidaya serta pengembangan olahan. Berbagai produk olahan pangan berbahan jamur seperti jamur crispy, sirup, teh, dan produk olahan jamur lainnya.

Selain itu ada pula produk olahan lainnya yang dibuat oleh para IKM Sleman seperti keripik belut, gudeg kaleng, jadah tempe, bakpia, brownies ubi ungu, produk coklat, minuman sarparella, kopi Merapi dan jamu tradisional.

2. Memiliki desain kemasan yang menarik, unik dan eye catching

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemasan suatu produk memegang peran pertama untuk menarik minat pembeli. Desain kemasan yang unik dan kekinian memungkinkan calon pembeli bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, menimbulkan rasa penasaran dan bergegas untuk membeli. 

Selain desain kemasan yang menarik, informative, dan ergonomis, IKM  Sleman juga memahami bagaimana menggunakan memilih bahan kemasan yang memenuhi aspek sanitasi dan syarat-syarat kesehatan dengan tetap memperhitungkan kewajaran harga sehingga harga jual tetap terjangkau. 

Secara umum bisa dikatakan bahwa dari segi kemasan, produk IKM  Sleman memiliki desain yang menarik dan memberikan citra positif, yang memikat atensi pembeli serta mengikat kepedulian (keinginan) untuk membeli lagi.

Informasi selengkapnya klik di sini

3. Memiliki jaminan keamanan produk pangan dengan logo Halal MUI

Kesadaran IKM  Sleman yang sudah mencantumkan logo Halal MUI merupakan nilai tambah yang sangat strategis. Keberadaan logo Halal dari MUI yang tercantum pada kemasan produk pangan IKM  Sleman menjadi poin penting yang meyakinkan pembeli untuk membeli dan semakin mantap untuk membeli lagi di kemudian hari. 

Seperti kita ketahui bahwa logo Halal merupakan bukti legal  Sistem Jaminan Halal (SJH) yang membuktikan komitmen keamanan pangan. Hal ini tentu menjadi daya tarik marketing tersendiri mengingat mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim. Termasuk bagi semua lapisan masyarakat pada umumnya karena dengan masifnya informasi ecara digital, orang semakin banyak yang teredukasi dan menyadari pentingnya memilih produk yang aman dan sehat di mana cara paling mudah untuk mengenalinya salah staunya dengan melihat logo Halal MUI yang tercantum pada kemasan pangan.

Logo Halal adalah bentuk pertanggungjawaban IKM akan keamanan makanan/minuman mulai dari bahan baku, proses produksi, pengemasan, penyimpanan, distribusi hingga siap diperjualbelikan. Dengan memiliki sertifikat halal, maka sudah bisa dipastikan jaminan bahwa produk tertentu telah dikaji secara menyeluruh tidak adanya kontaminasi bahan non halal dan najis sehingga sesuai dengan hukum syariah Islam.

4. Pentingnya kebenaran ukuran produk

Berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan adalah suatu hal yang kita dambakan, agar pelanggan tetap loyal dengan produk-produk yang kita hasilkan. Seperti pernyataan Bupati Sleman, Sri Purnomo pada acara Webinar Semangat Satriya Menuju Kabupaten Sleman Tertib Ukur Dengan Optimalisasi Metrologi Legal. 

“Kebenaran ukuran suatu produk memiliki nilai sangat penting, mampu menimbulkan efek pengganda (multiplier effect) yang dapat mendorong pertumbuhan kegiatan ekonomi lainnya," ungkapnya.

Kebenaran ukuran adalah salah satupilar kepercayaan konsumen/pembeli. Orang tidak akan komplain ketika membeli barang yang isinya lebih banyak dari ukuran (berat bersih) yang dicantumkan dalam kemasan. Jika kuantitas produk yang dibeli kurang beratnya bisa berakibat sangat fatal. Pembeli enggan untuk membeli lagi, bahkan sangat mungkin menjadi berita viral yang bisa merusak segmen pasar di antara produk sejenis.

Artinya, pencantuman nilai ukuran (isi) produk yang tepat, akurat dan sesuai dengan kuantitas produk yang dikemas, sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan pelanggan terhadap produk yang dijual.

Dalam rangka perlindungan konsumen, kebenaran ukuran merupakan salah satu pilar kepercayaan konsumen dan perlindungan konsumen. Menyadari pentingnya kebenaran ukuran tersebut, IKM  Sleman secara rutin menerakan alat ukur, takar, timbangan dan perlengkapanya (UTTP) yang digunakan untuk menentukan isi produk ke UPTD Pelayanan Metrologi Legal Sleman.

Pelaku IKM di Sleman kini berupaya untuk menjaga kepercayaan konsumen dengan menjamin ketepatan ukuran sesuai dengan label yang tertera. Ini menjadi komitmen pelaku IKM di Sleman untuk konsumen.