Konten Media Partner

4 Mitos Jawa soal Binatang yang Dipercaya Oleh Masyarakat

10 November 2020 6:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
adv
zoom-in-whitePerbesar
adv
Burung Prenjak Jawa. Foto: Tangkapan Layar Youtube/ Jogja Archive.
zoom-in-whitePerbesar
Burung Prenjak Jawa. Foto: Tangkapan Layar Youtube/ Jogja Archive.
ADVERTISEMENT
Keberadaan binatang-binatang yang ada di sekitar manusia, tidak terlepas dari mitos-mitos yang telah tumbuh di benak masyarakat. Terlebih hubungannya dengan mitos Jawa yang dikaitkan dengan hal-hal yang baik maupun buruk.
ADVERTISEMENT
Ternyata, masih ada beberapa binatang yang kehadirannya berkaitan dengan mitos Jawa namun masih jarang diketahui oleh masyarakat. Kehadiran mereka pun masih dipercayai sebagian masyarakat Jawa sebagai pertanda yang patut diwaspadai.
Berikut, beberapa binatang yang kehadirannya diyakini sebagai pertanda dalam mitos Jawa :
1. Kolomonggo/laba-laba rumah pembawa rezeki
Masih ada mitos Jawa yang menyebut bahwa ketika ada laba-laba rumah atau yang dalam bahasa Jawanya adalah kolomonggo masuk rumah dengan kaki lengkap berjumlah 8, menandakan pertanda baik. Yaitu pertanda akan adanya rezeki bagi sang pemilik rumah.
Mitos lain pada zaman dulu juga menyebut bahwa sarang kolomonggo yang bersarang di rumah, membawa keberuntungan. Sarang yang berisi telur kolomonggo apabila dibersihkan serat-seratnya, muncul pola angka yang dipercayai sebagai nomer togel.
ADVERTISEMENT
"Orang-orang zaman dulu masih percaya kalau angka yang muncul dari sarang kolomonggo membawa hoki. Angkanya dikirim sebagai nomor togel," ujar Mbah Parto Sentono (80), warga asli Yogyakarta, saat diwawancarai, Senin (9/11/2020).
Mitos ini masih dipercayai oleh sebagian masyarakat Jawa Tengah.
2. Burung Dares pertanda kematian
Sesuai dengan namanya, Burung Dares memiliki siul seperti kata 'res' yang cukup kencang. Sebagian masyarakat Jawa Timur mempercayai apabila burung ini hinggap di atas rumah, maka menjadi pertanda akan adanya kematian dari anggota keluarga atau kerabat sang pemilik rumah.
"Burung Dares ini memang bunyinya seperti kata 'res', kalau di Jawa Tengah masyarakat gak banyak yang tahu, tapi mitos ini lebih dipercayai oleh masyarakat Jawa Timur," ujar Mbah Parto Sentono.
ADVERTISEMENT
Burung Dares dikenal juga sebagai burung hantu. Namun burung ini sudah jarang ditemui pada pemukiman kota, sehingga mitos tentang Burung Dares semakin tergerus zaman, "Anak-anak muda mungkin juga sudah tidak tahu menahu tentang mitos-mitos zaman dulu," timpalnya lagi.
3. Burung Prenjak Jawa tanda hadirnya tamu Agung
Burung Prenjak Jawa dikenal sebagai burung kicau dan memiliki tubuh mungil. Apabila menemukan Burung Prenjak hinggap di pagar rumah atau masuk ke dalam rumah, maka dipercaya akan datang tamu kehormatan atau tamu Agung.
"Pada zaman kerajaan masih dipercaya kalau menemukan burung Prenjak Jawa hinggap di pagar rumah, tak lama kemudian akan ada tamu kehormatan, bisa juga tamu Agung dari kerjaan", ujar Mbah Parto.
ADVERTISEMENT
Ia juga menimpali bahwa mitos ini dipercayai oleh masyarakat Jawa Tengah. Namun karena burung jenis ini kini sudah umum menjadi dipeliharaan rumah, maka kehadiran Burung Prenjak menjadi hal biasa di kalangan masyarakat zaman sekarang.
4. Kejatuhan cicak di kepala bertanda sial
Pada primbon Jawa disebutkan bahwa kejatuhan cicak di kepala menandakan kesialan. Kesialan itu berupa musibah, kecelakaan, sampai meninggal dunia.
Itu lah beberapa mitos tentang binatang yang jarang diketahui masyarakat bahkan sudah tergerus zaman. Percaya atau tidak, mitos-mitos tersebut hanya sebuah pertanda untuk diri agar tetap waspada. (Reni Ayuningtyas Widiastuti)