4 Pohon Ini Masih Ada Kaitannya dengan Mitos Jawa

Konten Media Partner
27 November 2020 13:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pohon Pisang. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pohon Pisang. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pohon sebagai tumbuhan mampu hidup hingga ratusan tahun bahkan ada yang disebut ‘keramat'. Hal itu membuat beberapa mitos muncul di benak masyarakat tentang pohon secara turun-menurun yang berkaitan dengan hal-hal mistis. Bahkan, ada mitos Jawa yang mengaitkan pohon tertentu memiliki kekuatan magis.
ADVERTISEMENT
Seperti halnya mitos tentang pohon beringin yang disebut-sebut sebagai tempat makhluk halus berada, yang dipercaya oleh masyarakat Jawa sebagai Genderuwo. Hal itu membuat muncul larangan-larangan untuk mendekati pohon beringin di waktu-waktu tertentu agar tidak terjadi kesialan.
Masih ada beberapa pohon yang keberadaannya berkaitan dengan mitos Jawa maupun hal-hal mistis lainnya, di antaranya :
Pohon bambu atau istilah Jawanya adalah tumbuhan barongan dahulu memang menjadi sebuah tanda adanya pemukiman atau desa. Barongan sengaja ditanam dan dibiarkan tumbuh hingga lebat sebagai pemecah hembusan angin kencang sekaligus pagar.
Namun di sisi lain, kelebatan dari pohon bambu ini memunculkan mitos di benak sebagian masyarakat Jawa bahwa lelembut bersarang di sana. Bahkan warga desa zaman dulu mempercayai, apabila ada seorang anak kecil yang hilang, pasti lah diculik oleh lelembut barongan.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Untuk melepaskan anak kecil yang ‘diculik’, warga desa harus membunyikan keNtongan maupun alat-alat sejenisnya dengan memutari desa. Dipercaya dengan suara tabuhan dari warga desa, maka lelembut akan menari-menari dan melepaskan anak kecil yang diculik.
ADVERTISEMENT
“Kalau zaman dulu di desa daerah Jawa Tengah perbatasan Jawa Timur seperti itu, masih percaya mitos anak kecil diculik lelembut barongan. Biar anaknya lepas, warga desa harus menabuh pake alat seadanya, entah itu pakai panci, kentungan, asal berbunyi kencang. Katanya lelembut bakal nari-nari terus anak kecilnya bisa lepas,” ujar sesepuh di Desa Tanjung Karang Jalan Parangritis, Mbah Slamet (75), Kamis (26/11/2020).
Adv.
Pohon pisang yang keberadaanya sangat mudah ditemui ternyata memiliki kisah mistisnya sendiri. Sebagian masyarakat Jawa mempercayai bahwa pohon pisang memiliki fungsi magis yaitu sebagai sarana orang-orang yang memiliki kekutan gaib menghilang.
Tidak diketahui pasti darimana mitos ini berasal, namun mitos ini pun masih ada hingga sekarang dibenak sebagian masyarakat Jawa. “Pohon pisang juga dipercaya bisa buat orang yang punya ilmu gaib menghilang, dari pohon pisang ini. Mitosnya sudah ada lama, karena orang-orang zaman dulu masih banyak yang pakai ilmu gaib,” ujar Mbah Slamet lagi.
Adv.
Ia juga menyebut pohon pisang yang hanya ditanam di pekarangan rumah namun tidak untuk dipanen buahnya, dipercaya sang pemilik memiliki ilmu gaib menghilang. “Ya, jadi kepercayaannya seperti itu. Kalau zaman sekarang hanya segelintir masyarakat saja yang masih percaya mitos itu, terutama masyarakat desa,” tambahnya lagi.
ADVERTISEMENT
Pohon kenanga memiliki bunga yang beraroma harum. Konon katanya, aroma harum yang dihasilkan oleh bunga kenanga mampu mengundang makhluk-makhluk halus sehingga di larang untuk ditanam di depan rumah.
Namun, karena bunga kenanga kini sudah biasa ditanam sebagai bunga hias, mitos tersebut pun lambat laun dilupakan oleh masyarakat. “Sekarang bunga kenanga sudah banyak ditanam, jadi anggapannya bukan ke mitos lagi, namun untuk estetika,” ujar Mbah Slamet.
Pohon sukun yang tinggi dan rimbun dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat Genderuwo. Bahkan dari mitos itu muncul larangan untuk tidak melewati pohon sukun ketika tengah malam untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Konon, pohon sukun juga dipercaya sebagai pembawa sial, namun belum jelas kesialan seperti apa yang diakibatkan dari pohon ini. “Mitosnya demikian, sejauh ini justru pohon sukun menghasilkan buah yang membawa keberkahan bagi sang pemilik karena buahnya bisa diolah menjadi makanan,” ujar Mbah Slamet lagi.
Itu lah beberapa pohon yang masih ada kaitannya dengan mitos Jawa. Percaya atau tidak, mitos-mitos tersebut hanya sebuah pengingat agar manusia lebih berhati-hati lagi dan mawas diri dalam melakukan setiap kegiatan. (Reni Ayuningtyas Widiastuti)