Konten Media Partner

500 Sungai di Indonesia Belum Tergarap Jadi Wisata

23 Februari 2018 1:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia memiliki lebih dari 500 sungai besar dan sekitar 5.950 Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun kebanyakan di antara sungai-sungai tersebut, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) belum dimanfaatkan secara optimal jadi wisata sungai. "Padahal tujuh puluh persen wilayah Indonesia merupakan perairan dan prospek untuk dikembangkan jadi wisata alam, termasuk sungai. Namun ini yang belum banyak terjadi saat ini," ujar pakar pariwisata UGM, Prof Wiendu Nuryanti PhD dalam National Conference "Ecotourism di Indonesia Pemanfaatan Aliran Sungai Sebagai Obyek Wisata Terbarukan" di Auditorium Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo (STIPRAM) Yogyakarta Jalan Lingkar Timur Yogyakarta, Kamis (22/02/2018).
Menurut mantan Wakil Menteri Kebudayaan tersebut, sebenarnya tidak perlu infrastruktur atau investasi yang besar untuk mengembangkan wisata sungai. Cukup kebersihan dan kejernihan sungai yang harus dijaga dari sampah-sampah yang dihasilkan manusia. Sungai yang dekat dengan kehidupan manusia kebanyakan kotor karena dianggap sebagai halaman belakang rumah. Sedangkan sungai yang tidak terjamah oleh manusia justru lebih bersih dan indah pemandangannya.
ADVERTISEMENT
Selama ini sampah yang dibuang sembarangan ke sungai jadi persoalan serius yang terus saja terjadi dan sulit diatasi. Pembuangan sampah tersebut menghambat aliran sungai untuk mengalir sesuai haknya. "Air harus mengalir sesuai hak sungai, namun sampah yang dibuang sembarangan ke sungai seringkali menghambat aliran. Kalau sungai kotor, maka interaksi dengan sungai juga sulit dilakukan," tandasnya.
Dengan menjaga kebersihan di kawasan sungai dan memahami karakter sungai, lanjut Wiendu maka tanpa perlu biaya besar maka wisata sungai bisa dikembangkan. Wisatawan akan datang dengan sendirinya ke sungai karena menjadi halaman depan rumah. "Kembalilah ke basic, jadikan sungai sesuai haknya," tandasnya.
Sementara Koordinator Kopertis Wilayah V DIY, Dr Ir Bambang Supriyadi CES DEA mengungkapkan, banyak negara yang menggunakan sungai sebagai wisata alam mereka. Potensi tersebut perlu dilihat Indonesia, termasuk DIY untuk mengembangkan wisata serupa. "Indonesia memiliki bermacam sungai, mulai dari Kapuas yang merupakan sungai terpanjang mencapai 1143 km atau Sungai Mahakam yang mencapai 902 km. Prospek ini harus digarap agar kita memiliki wisata alam sungai," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Suhendroyono SH MM MPar CHE, Ketua STIPRAM Yogyakarta menambahkan, manajemen air selama ini tidak diurus secara serius. Potensi yang luar biasa yang dimiliki sungai di Indonesia tidak digarap. "Karena itu diharapkan pemerintah khususnya para pemangku kebijakan kepariwisataan tergugah semangatnya untuk mengelola sungai sebagai destinasi wisata secara serius," imbuhnya.(ves)