6 Tradisi Jawa yang Masih Lestari hingga Kini

Konten Media Partner
24 September 2020 12:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana ulang tahun putra Vicky Shu. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana ulang tahun putra Vicky Shu. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Selain budaya yang kental, masyarakat Jawa juga terkenal dengan berbagai macam tradisi yang masih lestari hingga saat ini. Adat dan budaya tak bisa dipisahkan karena keduanya saling berkaitan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Di adat Jawa, ritual yang berlangsung dinamakan upacara adat, yang kelestariannya masih terjaga sampai sekarang. Berikut upacara adat atau tradisi di Jawa yang masih kental.
1. Tingkeban
Upacara adat tingkeban merupakan kan ritual yang dilakukan oleh seorang perempuan yang hamil dengan kandungan usia 7 bulan. Dalam upacara mitoni acara ini meliputi siraman air bunga serta doa agar kandungan selamat sampai Hari-H persalinan.
2. Tedak siten
Merupakan upacara adat dimana bayi yang mulai belajar jalan dimasukkan ke dalam sangkar ayam. Upacara turun-temurun ini dilakukan dengan tujuan sebagai rasa syukur orang tua atas kesehatan anaknya yang sudah bisa menapaki alam sekitar.
3. Pernikahan adat Jawa
Pernikahan adat Jawa terkenal dengan tradisi dan budayanya yang unik. Hal ini karena banyak tahapan dan proses yang harus dilalui seperti siraman, Midodareni, serah-serahan, upacara ngetik, Balangan suruh, nyantri, ritual kacar-kucur, temu penganten, ritual dhahar klimah, upacara sungkeman, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
4. Slametan
Slametan biasanya dilakukan oleh masyarakat Jawa untuk mendoakan para leluhur agar diberikan ketentraman. Upacara ini merupakan hasil akulturasi dari Jawa dan Islam.
5. Larung Sesaji
Tradisi Larung sesaji biasanya dilakukan oleh masyarakat yang hidup di pesisir pantai. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas hasil tangkapan ikan serta keselamatan dalam berusaha.
Biasanya dalam tradisi ini masyarakat menyembelih hewan yang dilarungkan setiap tanggal 1 Muharam.
6. Kebo-keboan
Tradisi kebo-keboan biasanya dilakukan masyarakat Jawa untuk menolak segala bala dan musibah pada hasil panen mereka. Dalam tradisi ini ini 30 orang didandani menyerupai kerbau dan diarak keliling kampung. Saat berkeliling, mereka juga berjalan layaknya kerbau yang sedang membajak sawah.
ADVERTISEMENT