7 Mitos Orang Jawa yang Populer: Anda Percaya?

Konten Media Partner
17 November 2019 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi orang Jawa. foto: Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi orang Jawa. foto: Kumparan
ADVERTISEMENT
Masyarakat Jawa terkenal sebagai orang-orang yang unik. Salah satu keunikannya terletak pada kepercayaan mereka terhadap sesuatu yang disebut mitos. Mitos-mitos tersebut bahkan mereka terapkan di kehidupan sosialnya. Meskipun sebagian mitos terdengar aneh, jika dipikir-pikir kembali mitos-mitos tersebut ternyata masuk akal juga.
ADVERTISEMENT
Berikut ini mitos-mitos yang dipercayai oleh orang Jawa yang ternyata masuk akal.
1. Menyapu tidak bersih, suaminya brewokan
Brewok bagi orang Jawa identik dengan hal-hal yang tidak bersih. Perempuan-perempuan Jawa cenderung menyukai pria yang bersih tanpa brewok dan kumis rapi. Mitos ini bertujuan untuk menakut-nakuti anak-anak perempuan agar rajin dalam membersihkan rumah dengan bersih.
2. Anak perempuan yang duduk di depan pintu akan sulit jodoh
Mitos orang Jawa satu ini bertujuan untuk mendidik agar seoranga anak perempuan berlaku sopan. Dalam adat kebiasaan masyarakat Jawa, duduk di depan pintu merupakan hal yang kurang sopan karena menghalangi akses keluar masuk ruangan.
3. Jika makan buah dengan bijinya maka bisa tumbuh di kepala
ADVERTISEMENT
Mitos ini sangat populer di kalangan anak-anak zaman dulu. Ternyata dibalik mitos ini ada pengajaran penting untuk melestarikan alam dengan tidak rakus memakan buah beserta bijinya, melainkan juga menyebarkan biji-bijian tersebut ke tanah agar dapat tumbuh kembali.
4. Duduk diatas bantal nanti pantat bisulan
Orang jawa dikenal sangat sederhana, saat sedang duduk mereka lebih sering lesehan. Dari hal inilah anak-anak banyak menggunakan bantal sebagai alas duduk. Mitos ini berkembang untuk mengajarkan bahwa tidak baik menggunakan benda untuk kepala sebagai alas pantat.
5. Makan sambil tiduran bisa menjadi ular
Mitos ini sangat populer bagi anak-anak zaman dahulu agar tidak makan sambil tiduran. Alasannya cukup masuk akal yaitu karena akan berdampak buruk bagi pencernaan manusia.
ADVERTISEMENT
6. Bermain saat maghrib diculik Wewe Gombel
Wewe Gombel adalah sosok lelembut dalam mitologi masyarakat jawa yang dikenal gemar menculik anak-anak. Mitos ini berkembang bertujuan agar anak-anak tidak keluar saat menjelang waktu maghrib karena merupakan waktu untuk beribadah dan berkumpul bersama keluarga.
7. Makan harus habis agar ayamnya tidak mati
Mitos ini ditujukan untuk anak-anak yang sulit makan dan selalu tidak pernah menghabiskan makanannya. Dahulu hampir setiap keluarga memiliki hewan ternak ayam yang sangat disayang anak-anak. Doktrin dengan mitos-mitos ini bertujuan agar sang anak bersedia makan dan menghabiskannya demi ayam kesayanggannya. Pengajaran yang tersimpan dibalik mitos ini adalah menghargai makanan sebagai sebuah rezeki yang harus disyukuri, sebab diluar sana masih banyak orang mati kelaparan.
ADVERTISEMENT
(Ayu)