8 Fakta Anak yang Tega Jual Isi Rumah Ibunya di Bantul demi Pacar

Konten Media Partner
25 November 2021 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dwi Rahayu Saputro saat diamankan polisi karena menjual isi rumah ibunya demi pacar. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Dwi Rahayu Saputro saat diamankan polisi karena menjual isi rumah ibunya demi pacar. Foto: Erfanto/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Seorang anak di Bantul tega menjual isi rumah ibunya demi membahagiakan kekasih hatinya. Dwi Rahayu Saputro (24), pemuda asal Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, menjual isi rumah ibunya, Paliyem (53).
ADVERTISEMENT
Pemuda itu telah diamankan oleh pihak kepolisian usai sang ibu melaporkan kejadian tersebut. Dwi mengakui perbuatannya jika ia telah menjual isi rumah ibunya untuk membelikan barang-barang pacarnya.
Berikut ini 8 fakta anak yang tega jual isi rumah ibunya demi pacar:
1. Seorang Mahasiswa dan Bekerja sebagai Driver Ojol
Dwi diketahui merupakan seorang mahasiswa. Tak hanya itu, ia juga telah bekerja sebagai driver ojek online.
"Dia itu mahasiswa tetapi juga kerja sebagai ojek online," tutur Kapolres Bantul, AKBP Ihsan, Rabu (24/11/2021).
2. Baru Kenal Pacarnya 1 Bulan
Dwi diketahui baru mengenal kekasihnya sebulan yang lalu. Kala itu ia sedang menunggu orderan di daerah Terminal Giwangan. Lalu, ada seorang pelanggan yang memesan dan meminta diantarkan berkeliling Kota Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sejak kenal, hubungan mereka semakin dekat dan akhirnya jadian. Keduanya sering jalan bareng bahkan tak jarang menginap. Bahkan dari informasi yang dihimpun keduanya sudah sering berhubungan badan termasuk di rumah Dwi di Pundong Bantul.
3. Jual Isi Rumah hingga Rp 30 Juta
Dwi tega menjual 12 macam barang dari rumah ibunya. Uang tersebut dipakai untuk membeli makanan, tas, dan lain sebagainya sesuai keinginan pacarnya.
"Total ada 12 macam barang yang telah dijual. Kalau ditotal nilainya mencapai Rp 30 juta," papar Ihsan.
Barang-barang yang dijual diantaranya 4 almari kayu 3 pintu, 3 meja kayu panjang, 1 rak meja dapur dari kayu, 2 buah daun pintu kayu, 2 kursi panjang, 1 buah kulkas 1 pintu, 4 buah daun pintu, 5 buah kursi kayu panjang dan sebuah buffet kayu 3 pintu.
ADVERTISEMENT
4. Ibunya Adalah Seorang ART
Dwi nekat menjual isi rumah ibunya ketika sang ibu tak pulang ke rumah. Paliyem memang jarang pulang ke rumah karena ia menjadi seorang asisten rumah tangga (ART). Sehingga anaknya tinggal sendirian di rumah.
5. Berulah Sejak Ayahnya Dipenjara
Paliyem mengungkapkan jika Dwi mulai berulah ketika ayahnya masuk penjara karena kasus penggelapan dan penipuan sebesar Rp 600 juta di Kapanewon Pundong. Dwi pun keluar dari sekolah karena malu.
"Ya sejak bapaknya masuk penjara itu dia berulah," papar Paliyem.
Dwi saat itu mulai berani menggadaikan motornya. Padahal saat itu Dwi adalah seorang pengangguran. Alhasil, sang ibu harus menebusnya. Kelakuannya semakin parah semenjak ayahnya meninggal dunia 6 bulan yang lalu.
ADVERTISEMENT
6. Polisi Buka Opsi Damai
Pihak kepolisian sempat memediasi agar kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Namun Sang Ibu, Paliyem tetap kukuh untuk meneruskan proses hukum anaknya.
"Kami tetap buka pintu mediasi. Ini kasus delik aduan jadi jika ibunya mencabut laporan, saat itu juga langsung kami hentikan kasusnya," tutur Kapolres Bantul.
7. Sang Ibu Enggan Cabut Laporan
Sang Ibu nampaknya enggan mencabut laporannya dan memilih anaknya tetap diproses sebagaimana mestinya. Kesabaran Sang Ibu sudah sampai batasnya akibat keterlaluan.
Paliyem mengaku sudah berusaha menahan emosinya untuk tidak melaporkan kelakuan anak semata wayangnya tersebut. Namun karena sudah keterlaluan sampai genteng pun diturunkan hendak dilepas, maka akhirnya Sang Ibu naik pitam.
"Itu kalau tidak menurunkan genteng saya masih bisa sabar. Tapi ini genteng juga mau dijual. Artinya itu sudah membunuh saya, terus saya tidur di mana," tambahnya.
ADVERTISEMENT
8. Pesan Anak untuk Ibu dan Pacarnya
Dwi meminta maaf pada ibunya di depan media saat konferensi pers. Ia mengaku salah dan merenung dalam penjara. Ia pun menyesal atas hal yang sudah dilakukannya. Ia juga rela dipenjara karena kesalahannya.
"Bu, saya mau minta maaf. Saya sudah banyak salah karena menjual barang-barang rumah. Saya menyesal dan saya merasa berdosa," tambah Dwi.
Dwi juga mengirimkan pesan untuk kekasih hatinya. Saat ini, pacarnya belum mengetahui jika ia ditahan polisi.
"Jaga kesehatan, dan jangan lupa makan," pesan Dwi kepada pacarnya.