8 Fakta Viral Wisatawan Keluhkan Harga Pecel Lele Malioboro Mahal

Konten Media Partner
28 Mei 2021 10:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kawasan Malioboro. Foto: Sandra/Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kawasan Malioboro. Foto: Sandra/Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Belakangan ini masyarakat Yogyakarta diramaikan dengan keluhan wisatawan soal harga pecel lele di kawasan Malioboro yang mahal. Diketahui, ia harus merogoh kocek hingga Rp 27 ribu untuk satu porsi pecel lele tanpa lalapan.
ADVERTISEMENT
Pemkot Yogyakarta pun telah menindaklanjuti kasus ini dengan menghubungi sejumlah pihak terkait untuk menelusurinya. Berikut ini 8 fakta viral wisatawan keluhkan harga pecel lele Malioboro mahal.
1. Seporsi Pecel Lele Dihargai Puluhan Ribu
Menurut keterangan wisatawan tersebut, seporsi pecel lele belum dengan nasi disebutnya seharga Rp 20.000. Jika ditambah dengan nasi, menurut perkiraannya paling murah ialah Rp 4.000. Namun saat akan menambah lalapan dan sambal, dirinya harus merogoh kocek lagi sebesar Rp 10.000
"Nyatanya terlepas dari ini tempat wisata atau daerah turis harganya tuh makan pecel lele Rp 20 ribu belum sama nasi. Tambah nasi paling mahal Rp 7 ribu. Ternyata gaes pecel lele itu harusnya udah ada lalap. Ketika mau pesen lalap jadi nambah Rp 10 ribu lagi," katanya dalam video yang diunggah akun instagram @cetul.22.
ADVERTISEMENT
2. Wisatawan Sebut Ia Makan di Malioboro
Dalam videonya, ia menyebutkan bahwa ia baru saja makan di kawasan Malioboro. Namun ia tidak menyebutkan lokasi lesehan atau pun rumah makan yang dimaksud.
"Hai semua sekarang aku di Jalan Malioboro di pinggiran ini banyak banget lesehan-lesehan yang menurut gue harganya di luar nalar," kata wanita di video tersebut.
3. Pemkot Yogyakarta Tindak Lanjuti Keluhan
Viral di media sosial, Pemerintah Kota Yogyakarta mengambil langkah untuk melakukan penyelidikan atas hal ini. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi tak segan tutup lapak apabila kedapatan 'nuthuk' harga.
"Jika itu benar, makanya sanksinya jelas dan tegas, yaitu ditutup selamanya," tegasnya.
Bukan tanpa alasan, ancaman lapak pedagang di Malioboro ditutup selamanya bagi yang memberikan harga tak wajar tersebut sudah menjadi kesepakatan bersama yang dibuat antara Pemkot dan juga beserta pedagang dan komunitas di Malioboro.
ADVERTISEMENT
4. Pemkot Yogyakarta Tak Temukan Warung Lesehan yang Dimaksud Wisatawan
Pemkot Yogyakarta menelusuri adanya warung lesehan di Jalan Malioboro yang nuthuk atau menaikkan harga dengan tak wajar. Hasilnya tidak ada warung lesehan di Malioboro yang nuthuk.
"Jadi dari penelusuran tim Jogoboro dan sudah ketemu dengan seluruh pedagang dan pimpinan komunitas, di sepanjang jalan Malioboro tidak ada," kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.
5. Lokasi Warung Bukan di Sepanjang Jalan Malioboro
Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) memastikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di sepanjang Jalan Malioboro.
"Kami menyatakan dan memastikan bahwa kejadian tersebut tidak terjadi di sepanjang Jalan Malioboro dan tidak dilakukan oleh anggota pedagang lesehan yang tergabung di PPLM. Hal ini sesuai dengan hasil investigasi dan penelusuran kami pada seluruh anggota pedagang lesehan Malioboro," tulis Ketua PPLM, Desio Hartonowati, dalam surat pernyataan yang diterima Tugu Jogja, Kamis (27/5/2021).
ADVERTISEMENT
6. Warung Ada di Jalan Perwakilan
Berdasarkan analisis dari paguyuban, diketahui warung tersebut berada di sisi Jalan Malioboro.
"Kami meyakini bahwa lokasi pengambilan gambar video tersebut di Jalan Perwakilan. (jalan sirip atau fentilasi yang menghubungkan Jalan Malioboro dengan Jalan Mataram). Bukan di Jalan Malioboro," tuturnya.
Informasi selengkapnya klik di sini
7. Warung Pecel Lele di Jalan Perwakilan Sudah Ditegur
Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP) yang menjadi wadah pedagang di Jalan Perwakilan menjelaskan bahwa warung pecel lele tersebut tergolong baru dan belum masuk dalam paguyuban. Kepada warung pecel lele, FKKP memberikan teguran dan pembinaan sebagai tindak lanjut dari kasus ini.
8. Wisatawan Diimbau Tak Ragu Tanya Harga
Untuk mengantisipasi hal serupa, PPLM mengimbau masyarakat untuk tidak takut untuk menanyakan harga pada pedagang sebelum membeli. Selain itu, para PKL juga diimbau untuk memasang daftar harga.
ADVERTISEMENT
Tonton video menarik dari Tugu Jogja berikut ini: