Konten Media Partner

80 Persen Lahan Pertanian di Tepus Gunungkidul Diserang Kera Ekor Panjang

6 Oktober 2022 9:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kera ekor panjang. Foto: Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kera ekor panjang. Foto: Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Para petani di Kalurahan Tepus Kapanewon Tepus Gunungkidul terus merasa gundah. Tanaman mereka rusak diserang kera ekor panjang dan juga landak. Mereka kebingungan untuk mengusir atau membasmi dua hama tersebut, terutama Kera Ekor Panjang.
ADVERTISEMENT
Kaur Umum Kalurahan Tepus, Heri mengatakan kera ekor panjang sebenarnya sudah menjadi musuh klasik bagi para petani di wilayahnya dalam 1 dekade terakhir. Serangannya belakangan kian mengganas karena sebagian besar tanaman petani rusak dimakan kera ekor panjang.
Bahkan belakangan hama baru muncul yaitu landak. Hewan berbulu tajam ini juga semakin menggila serangannya. Berbagai tanaman menjadi sasaran dari serangan kedua primata ini. Petani sudah angkat tangan dengan kondisi yang menimpa mereka.
"Monyet ekor panjang dan landak ini sudah musuh petani sini sejak lama," ujarnya, Kamis (6/10/2022).
Heri mengatakan 80 persen lahan pertanian di Kalurahan Tepus Kapanewon Tepus Gunungkidul rusak akibat serangan kera ekor panjang. Serangan tersebut telah berlangsung lama sehingga membuat petani terus mengalami kerugian.
ADVERTISEMENT
Para petani selalu mengalami kegagalan panen. Karena sebagian besar tanaman yang mereka budidayakan selalu saja nyaris habis dimakan oleh kedua binatang tersebut. Seringkali petani hanya bisa menyelematkan sisa-sisa tanaman usai diserang kedua binatang ini.
"Lha kalau nyerang itu kalo monyet bergerombol. Kalau landak sporadis, petani bingung," kata dia.
Berbagai upaya telah petani lakukan untuk mengusir kera ekor panjang tersebut dari lahan mereka. Mereka sering harus bermalam di ladang untuk menjaga tanaman mereka dari serangan kedua binatang ini.
Mereka bahkan sudah mengusir dengan petasan, namun ternyata tidak mempan mengurangi serangan kedua binatang ini. Tak hanya itu, berulangkali mereka sudah melaporkan peristiwa tersebut ke BKSDA namun belum ada tindakan nyata.
"Monyet ekor panjang itu dilindungi. Kami tidak bisa memburunya," ujar dia.
ADVERTISEMENT