Ada Penumpang Positif Corona Lolos Terbang, Bandara Ahmad Yani Disidak

Konten Media Partner
7 Mei 2021 8:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan sidak ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021). Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, melakukan sidak ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021). Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo langsung melakukan sidak ke Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Kamis (6/5/2021). Sidak dilakukan usai ada salah satu penumpang yang terkonfirmasi positif COVID-19 namun lolos terbang ke Bandara Iskandar Pangkalan Bun, Kalteng.
ADVERTISEMENT
Ia langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara. Tiga orang petugas terkejut dengan kedatangan Ganjar yang mendadak itu. Kepada para petugas, Ganjar menanyakan kronologi penumpang yang positif COVID-19 tersebut. Para petugas kebingungan dan berusaha menjawab dengan tenang.
"Itu kemarin yang kasus positif bagaimana, proses validasinya seperti apa. Kenapa sampai nggak ketahuan kalau dia positif, padahal kalau mau naik kan harus menunjukkan surat itu," tanya Ganjar.
Salah satu petugas KKP bernama Hevny mengatakan bahwa proses validasi sebenarnya sudah diketahui bahwa penumpang itu positif COVID-19. Dari pihak KKP sudah memberikan tanda dengan cara melingkari kartu positifnya itu. Namun jawaban itu tak membuat puas Gubernur. Ia menanyakan setelah diketahui positif, kenapa penumpang tidak ditahan di tempat itu untuk dilakukan treatmen selanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Setelah ketahuan positif, kami beri tanda di surat keterangan kesehatannya. Setelah itu, kami sarankan penumpang isolasi mandiri pak," jawab Hevny.
Ganjar langsung mengatakan bahwa SOP yang dilakukan salah. Seharusnya, saat ada penumpang ketahuan positif COVID-19, penumpang itu harus ditahan di tempat itu dan tidak boleh kemana-mana.
"Ini kan berarti dibiarkan. Ada SOP yang menurut saya keliru dan saya minta diperbaiki. Jangan sampai terulang lagi. Begitu ada penumpang yang positif, secara prosedur mesti auto cancel untuk proses berikutnya, ternyata ini tidak," katanya.
Proses yang terjadi lanjut dia masih manual, maka meski orang tersebut telah direkomendasikan oleh KKP untuk pulang, namun tidak diikuti dengan tindakan berikutnya.
"Sehingga dia dilepas, dan nekat melanjutkan perjalanan. Ternyata mungkin petugas berikutnya tidak teliti. Maka saya minta ini diperbaiki, petugas harus diberi penjelasan lebih detil agar ini tidak terulang," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, begitu ada calon penumpang yang positif maka harus dihentikan. Sistem langsung dilaporkan dan tidak boleh terbang. Orangnya harus diurus, dikarantina bisa kerjasama dengan Pemkot atau Pemprov, agar disediakan tempat isolasi tapi tidak boleh lagi dilepas liar, pokoknya begitu ketahuan istilah saya langsung
Pihak bandara dan KKP lanjut Ganjar harus segera melakukan evaluasi. Tidak boleh kejadian serupa terulang karena membahayakan.
"KKP harus berada di garda terdepan untuk melakukan checking kesehatan. Kalau negatif silahkan ke tahap selanjutnya, kalau positif pastikan tidak bisa kemana-mana," pungkasnya.
Informasi selengkapnya klik di sini.
Sementara itu, GM Angkasa Pura 1 Hardi Ariyanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggelar rapat terkait kejadian itu.
"Kami hari ini rapat untuk mengevaluasi kejadian itu. Kami siap memperbaiki SOP agar kasus serupa tidak kembali terjadi," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini lanjut dia adalah moment yang pas untuk melakukan evaluasi. Sebab, kondisi bandara masih sepi karena tidak ada penerbangan sampai tanggal 17 Mei nanti. (ari)