Alami Kendala Terkait Pengurukan Tanah, TPST Piyungan Ditutup 3 Hari

Konten Media Partner
8 April 2020 15:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi TPST Piyungan. Foto: dok. Tugu Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi TPST Piyungan. Foto: dok. Tugu Jogja
ADVERTISEMENT
Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan ditutup selama 3 hari terhitung sejak Rabu (8/4/2020) pagi. Informasi penutupan TPST Piyungan ini terbilang cukup mendadak. Olehkarenanya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat agar menunda pembuangan sampah ke TPS masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Kami baru mendapat laporan jika armada sudah sampai sana namun tidak masuk karena TPA-nya ditutup. Kalau yang datang paling pagi tadi sempat ada yang bisa masuk, tapi sekarang sudah ditutup,” kata Kepala DLH Kota Yogyakarta, Suyana.
Berdasarkan informasi dari pihak pengelola, penutupan TPST Piyungan akan dilakukan selama tiga hari ke depan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan alat berat yang digunakan untuk mendorong maupun mengurug tanah. Selain itu, tanah untuk urug juga belum tersedia mencukupi. Jika alat berat dipaksakan untuk mendorong tanah urug dengan jarak yang cukup jauh, bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih fatal.
Meski demikian, Suyana berharap supaya penutupan TPST Piyungan tidak berlangsung lama dan dapat dibuka kembali lebih cepat. Hal itu disebabkan karena aktivitas masyarakat saat ini sudah kembali ramai sehingga volume sampah yang diproduksi pun kembali banyak.
ADVERTISEMENT
“Semoga besok atau lusa lah sudah bisa dibuka. Makanya kami imbau, sampahnya disimpan dulu di rumah dan jangan buru-buru untuk dibuang ke TPS,” sambungnya.
Suyana mengakui bahwa sudah sejak dua pekan lalu volume sampah di Kota Yogyakarta berkurang cukup signifikan. Hal ini seiring berkurangnya aktivitas masyarakat. Namun volume sampah mengalami perubahan dimana sejak Senin 6 April lalu sampah yang dihasilkan hampir sama dengan hari-hari sebelum wabah COVID-19. Kondisi itu disebabkan aktivitas masyarakat mulai kembali ramai.
Kondisi darurat sampah seperti ini sebelumnya juga pernah terjadi di Kota Yogya pada Maret 2019 lalu. Terutama disebabkan oleh penutupan TPST Piyungan hingga berminggu-minggu sehingga sejumlah depo mengalami overkapasitas hingga bau busuk yang menyengat.
ADVERTISEMENT
“Jangan sampai kondisi itu terulang. Makanya kami berharap masyarakat untuk mengolah sampah,” harapnya.