Konten Media Partner

Alasan Menpar Widiyanti Pilih Parangtritis untuk Simbolis Gerakan Wisata Bersih

23 Januari 2025 18:15 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menpar Widiyanti bersama Sultan HB X. Foto: Olive
zoom-in-whitePerbesar
Menpar Widiyanti bersama Sultan HB X. Foto: Olive
ADVERTISEMENT
Dalam rangka untuk mendorong gerakan kolektif memajukan pariwisata Indonesia melalui program Gerakan Wisata Bersih (GWB). Menteri Pariwisata Indonesia (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana melakukan kunjungan ke DIY.
ADVERTISEMENT
Kali ini, Menpar memilih objek wisata Pantai Parangtritis sebagai simbolisme peluncuran GWB, pada Kamis (23/1/2025).
Alasannya, karena kegiatan dan program konkret pariwisata berkelanjutan di DIY sudah selayaknya dapat dijadikan acuan bagi daerah lain di Indonesia.
Apalagi, berdasarkan data BPS, Pantai Parangtritis merupakan destinasi wisata terpopuler di Yogyakarta dengan 2,77 juta pengunjung pada tahun 2024.
"Gerakan bersih dapat membuat wisatawan nyaman dan image Indonesia itu baik di mata internasional. Kenapa Pantai Parangtritis? Pantai kan merupakan destinasi wisata terkenal (unggulan) bahkan sudah melakukan pembersihan 2 kali-3 kali sehari. Karena ini, kami ingin memberi percontohan dan inspirasi bagi destinasi lainnya," kata Menpar Widiyanti kepada wartawan usai acara peluncuran GWB.
Kemudian, di tahun ini pula menjadi momentum penting untuk membangun pondasi pariwisata berkualitas (quality tourism).
ADVERTISEMENT
Untuk mewujudkan dan mempertahankan quality tourism, Widiyanti menyebut, harus ada kolaborasi antarunsur pariwisata dan stakeholder lainnya. Dengan harapan, seluruh elemen bersama-sama secara aktif memperbaiki, memulihkan, dan memperkuat destinasi wisata.

Menpar Jadikan Yogyakarta Contoh dari GWB

Jika sektor pariwisata berhasil dipulihkan, kata Menpar, pariwisata tidak hanya menjadi sektor strategis yang mendorong pertumbuhan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkenalkan identitas kita di kancah Internasional.
"Kami (Kemenpar) mengimbau pemda lain juga ikut bersama-sama melaksanakan gerakan seperti ini. Agar membuat wisatawan nyaman dan image Indonesia itu baik di mata internasional. Termasuk, di Yogyakarta sendiri, harapannya, lebih banyak lagi wisatawan yang datang kesini," ujar Widiyanti.
Dalam kesempatan itu, pihaknya juga menekankan pentingnya amenitas dan sanitasi yang memadai, sebagai bentuk nyata GWB ini.
ADVERTISEMENT
"Sebagai bagian dari gerakan ini, pentingnya sanitasi dan ketersediaan toilet yang bersih. Ink sebagai salah satu amenitas utama yang mencerminkan kualitas destinasi wisata," tuturnya.
Maka dari itu, menurutnya, GWB dipercaya menjadi gerakan bersama yang dirancang untuk menciptakan dampak nyata dalam jangka panjang bagi lingkungan dan daya saing pariwisata Indonesia.
"Melalui gerakan ini, kami bisa memberikan edukasi untuk meningkatkan kesadaran baik wisatawan maupun masyarakat lokal. Kami ingin aksi tersebut tidak hanya menjadi aksi sesaat, tetapi juga dapat membawa kebiasaan jangka panjang bersama dalam menjaga lingkungan," tegasnya.
Dalam momen peluncuran GWB tersebut, Kemenpar memberikan sejumlah alat kebersihan yang diberikan kepada perwakilan Asosiasi Paguyuban Asongan Club Pantai Parangtritis.

Pedagang Senang Dapat Bantuan Alat Kebersihan

Salah satu anggota paguyuban itu, Suratini (48) mengaku mendapatkan bantuan dari acara itu. Pasalnya, selama ini dalam membersihkan kawasan pantai dirinya menggunakan alat probadi bahkan membelinya dengan uangnya sendiri.
ADVERTISEMENT
"Dapat bantuan dari Kementerian. Alhamdulillah buat bersihin nanti, enggak usah beli. Karena biasanya saya beli sendiri. Melalui acara ini, semoga saja seluruh masyarakat DIY sadar menjaga sungai karena dampaknya ke pariwisata," kata Suratini.
Setelah menyerahkan bantuan alat kebersihan, Kementerian Pariwisata, Gubernur DIY, GKR Bendara beserta jajaran pemangku kebijakan lainnya bersama-sama melakukan aksi bersih-bersih masal di lokasi tersebut.
(Olive)