Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Alokasi Anggaran 2019 untuk Kulon Progo Melejit hingga 7,1 Triliun
16 Juli 2018 0:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Kehadiran bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulon Progo mengakibatkan kabupaten ini mendapat perlakuan spesial dari pemerintah pusat. Di 2019 nanti, Kabupaten di bawah pimpinan Hasto Wardoyo ini akan mendapat alokasi anggaran jauh lebih besar dibanding dengan tahun 2018 ini.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dengan Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementrian Tenaga Kerja, Bambang Satrio Lelono. Peningkatan alokasi anggaran tersebut difokuskan untuk peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam rangka menyambut NYIA.
Hasto mengakui, tahun 2019 mendatang, alokasi anggaran dari pemerintah pusat meningkat cukup drastis menjadi Rp 7,1 triliun. Nilai tersebut jauh lebih besar dibanding alokasi tahun 2018 ini yang hanya sebesar Rp 3 triliun. Peningkatan anggaran yang cukup besar tersebut untuk mempersiapkan warga Kulon Progo agar nanti turut menikmati kue Bandara baru di wilayah tersebut.
"Kami membentuk komite pelatihan vokasi dan pemagangan. Untuk itu, kami diperkenankan bekerjasama dengan pihak swasta terutama dalam ketersediaan instruktur pelatihan,"ujar Hasto.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kulon Progo akan menjalin kerjasama dengan Kementrian Koordinator Perekonomian, Kementrian Tenaga Kerja, Kementrian Perhubungan, PT Angkasa Pura I meluncurkan Balai Latihan Kerja (BLK) menjadi fungsional. BLK Kulon Progo akan dikemas sesuai kebutuhan kebandarudaraan.
Sementara itu, Bambang Satrio Lelono mengatakan, bandara baru harus mampu menjadi pengungkit perekonomian di wilayah Kulon Progo dan sekitarnya. Oleh karena itu, pemerintah pusat berupaya meningkatkan kualitas tenaga kerja setempat. Di antaranya memberi ruang untuk pelatihan dan pemagangan untuk warga Kulon Progo.
"Link and match program dengan kebutuhan industri menjadi pokok perhatian kami. Maka anggaran untuk Kulon Progo memang naik signifikan,"ujarnya. (erl)