Anak yang Jual Isi Rumah di Bantul Resmi Dilaporkan ke Polisi oleh Ibunya

Konten Media Partner
12 Februari 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paliyem, ibu dari anak yang jual isi rumah di Bantul saat mendatangi Polres Bantul untuk laporkan anaknya. Foto: istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Paliyem, ibu dari anak yang jual isi rumah di Bantul saat mendatangi Polres Bantul untuk laporkan anaknya. Foto: istimewa
ADVERTISEMENT
Paliyem (53) warga Padukuhan Paten, Kalurahan Srihardono Kapanewon Pundong, Bantul, akhirnya melaporkan kembali anaknya yakni Dwi Rahayu Saputro (24) ke Polres Bantul. Jumat (11/2/2022) petang ia mendatangi Mapolres Bantul untuk membuat laporan.
ADVERTISEMENT
Kali ini, keputusannya telah bulat melaporkan anak semata wayangnya tersebut. Meski Kamis (10/2/2022) ia urung melaporkan anaknya karena oleh polisi memintanya untuk berpikir ulang. Pasalnya pada laporan sebelumnya, Paliyem mencabut laporannya sehingga kasus dihentikan.
Dwi sebelumnya terlibat dalam kasus pencurian dalam keluarga di mana dirinya berulangkali berbagai macam perabot rumah, dari lemari, meja kursi hingga daun pintu. Bahkan dalam kejadian terakhir, Dwi sempat berusaha menjual genting rumah.
Atas rasa belas kasih Paliyem, kasus tersebut dihentikan setelah Paliyem mencabut laporannya pada awal Januari kemarin. Kejaksaan Negeri (Kejari) Bantul pun sudah menyerahkan surat keputusan penghentian penuntutan kepada Paliyem pada 24 Januari 2022 kemarin.
Rupanya belas kasihan Paliyem terhadap Dwi tak membuat pemuda pengangguran ini bergeming. Dwi tetap saja sama seperti dahulu, rajin menjual perabot rumah tangga milik Paliyem bahkan tega melakukan penganiayaan.
ADVERTISEMENT
Kamis malam, Dwi terpergok tetangganya hendak menjual almari besar milik keluarga yang belum lama diambil dari Mapolsek Pundong. Tak hanya itu, beberapa hari sebelumnya pemuda ini telah menjual kompor gas beserta tabungnya dan juga satu set meja kursi tamu bantuan dari Mirota Kampus.
Ditemui usai membuat laporan, Paliyem mengaku heran dengan perilaku anaknya yang tidak bisa berubah. Dirinya sudah jengah dengan perilaku anaknya tersebut sehingga memutuskan melaporkan kembali ke polisi.
"Katanya udah nggak mau diulangi kok malah diulangi lagi, saya kan takut kalau kayak gini. Dulu sudah janji di depan semua orang, kok masih kayak gitu," ucapnya saat ditemui di Polres Bantul.
Saat disinggung apakah Paliyem yakin dengan pilihannya untuk melaporkan anaknya, Paliyem pun secara tegas mengiyakan. Dirinya tak akan mencabut laporannya.
ADVERTISEMENT
Ia menandaskan tidak akan mencabut laporan tersebut. Dan ia akan tetap teguh pada pendiriannya jika nanti ada orang lain membujuknya untuk mencabut laporan, Paliyem tetap bersikukuh tidak akan melakukannya.
"Tidak akan saya cabut, walaupun siapapun yang misalnya mengasih tahu suruh nyabut, ndak akan ini. Sudah terlalu anak ku, tidak bisa dimaafkan lagi," tegasnya.
Paliyem mengungkapkan pertengahan Januari kemarin, ia mendapati kompor pemberian Bupati Bantul sudah tak ada di tempat. Sementara di pintu ada secarik kertas pesan dari anaknya yang mengatakan bahwa Dwi telah membawa kompornya.
Kemudian pada Minggu 6 Februari 2022 kemarin, satu set meja kursi milik Paliyem pun sudah raib. Padahal meja kursi tersebut bantuan dari orang lain. Yang terakhir pada Kamis (10/2/2022) petang kemarin, tetangga Paliyem mendapati Dwi sedang mengangkut lemari ke mobil bak terbuka. Beruntung aksi Dwi tersebut dapat digagalkan oleh tetangga sekitar.
ADVERTISEMENT
"Beras dari pak jaksa itu saja disuruh jual, uangnya diminta semua," ujarnya dengan nada jengkel.
Dalam kesempatan itu Paliyem juga menceritakan bahwa dirinya sempat berdebat dengan anaknya dan mendapatkan perlakuan kasar. Paliyem mengatakan ia dipukul anaknya dengan sandal di bagian leher.
"Saya dipukul pakai sandal, hampir pingsan saya. Saya duduk di kursi, kursinya diangkat. saya ditarik disuruh nyarikan uang satu juta," bebernya.
Karena perlakuan kasar anaknya tersebut, Paliyem saat itu pergi menyelamatkan diri dan tinggal di rumah kerabatnya. Sampai saat ini ia masih bersembunyi di rumah kerabatnya dan belum berani pulang.
Paliyem menerka saat ini Dwi masih terlibat hubungan dengan seorang perempuan yang membuat Dwi menjuali perabotan rumah. Ia juga membantah anaknya telah bekerja di Magelang.
ADVERTISEMENT
"Harus ditangkap, sama ceweknya juga, jangan hanya anakku," tandasnya.
Adapun dalam kesempatan itu, Paliyem hanya memberikan laporan terkait kasus pencurian dalam keluarga. Paliyem tak melaporkan anaknya terkait perlakuan kasar yang ia alami.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Archye Nevada membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan secara resmi dari Paliyem. Pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut sesuai prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya
"Akan kami tindak lanjuti sesuai prosedur yang berlaku," ujarnya.