Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Anthony Dio Martin Bandingkan Kesusksesan Orang Asia dan Barat
6 Oktober 2019 0:52 WIB
ADVERTISEMENT
Generasi Milenial adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun awal 1980-an sampai awal 2000-an. Salah satu karakter pada generasi milenial adalah cepat dalam menerima perkembangan teknologi informasi. Akan tetapi generasi milenial cenderung kurang dalam berkomunikasi verbal, terlalu egosentris dan individualis, menginginkan hasil jadi secara instan, tidak sabaran, dan tidak menghargai proses.
ADVERTISEMENT
Hal itulah yang dikhawatirkan oleh motivator Anthony Dio Martin. Saat meluncurkan buku barunya berjudul 'Ketika Pintar Saja Nggak Cukup' di Gramedia Jogja City Mall, Sabtu (5/10/2019), pria asal Pontianak ini khawatir akan Emotional Intelligence (EQ) pada generasi milenial.
"Anak-anak ketika sekolah mereka lulus dengan prestasi apik. Namun ketika masuk dunia kerja ia menjadi orang bermasalah," ujar Martin.
Martin memberi contoh bahwa ada seorang siswa kelas 5 SD selalu masuk dua besar di kelasnya. Saking ambisiusnya, ia selalu membully adiknya sendiri dan mengancam kalau ranking adiknya tidak boleh sampai lebih tinggi darinya.
Selain itu, lanjut Martin, ia juga membandingkan kesuksesan seseorang di negara Asia maupun di Barat sangat berbeda.
"Kesuksesan orang Asia itu adalah perspiration, sehingga kita bekerja sangat keras. Sementara orang Barat kalau sukses itu karena inspirasi, ide, dan kreativitasnya mengalir dengan cepat," kata Martin.
ADVERTISEMENT
Martin juga mencurigai sistem pendidikan di Indonesia yang kurang beres. Seperti melakukan sesuatu dengan disuruh, sehingga membuat kreativitas anak menjadi kurang. Bahkan ketika diminta membuata sesuatu yang unik, anak-anak menjawab tidak tahu.
"Tujuan pendidikan bukanlah sekadar anak menjadi pintar, lulus, dan diterima kerja di tempat yang terhormat. Tapi juga membangun enam karakter penting," kata Martin.
Enam karakter penting yang dimaksud Martin adalah dapat dipercaya, bertanggung jawab, menghormati, sportif, peduli, dan cinta Tanah Air. (Ayu/adn)