Konten Media Partner

ASITA Dorong Digitalisasi Desa Wisata Kulon Progo Mulai Digencarkan

26 September 2018 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ASITA Dorong Digitalisasi Desa Wisata Kulon Progo Mulai Digencarkan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Organisasi biro perjalanan wisata atau Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) DIY mendorong pemerintah dan segenap sektor industri pariwisata mengawal transformasi desa wisata agar siap menghadapi persaingan industri pariwisata dunia yang makin ketat.
ADVERTISEMENT
Salah satu fokus isu dalam pendampingan desa wisata saat ini yang paling krusial bagaimana desa-desa wisata dapat luwes terintegrasi layanan digital sehingga lebih berkembang, memiliki nilai jual, dan dikemas lebih professional.
Mengawali digitalisasi desa wisata itu, ASITA DIY pun menginisasi melalui program pendampingan desa wisata Nglinggo Barat, Kulon Progo, Yogyakarta lewat program ASITA Jogja Tourism Festival.
“Desa Wisata Nglinggo ini contoh satu desa wisata yang siap dengan alam dan berbagai atraksinya, sehingga tinggal dipoles untuk layanan digitalisasinya,” ujar Ketua ASITA DIY, Sudiyanto, Rabu (26/9).
Nglinggo selama ini terkenal dengan keindahan lewat kebun teh dan kopi, hutan pinus, wisata trekking, paket off road. Selain itu, wisatawan yang di sana bisa belajar membuat gula aren, memetik teh dan kopi, hingga ikut latihan menari kesenian Lengger Tapeng bersama sanggar masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dari potensi itu, ujar Sudiyanto, ASITA DIY menggandeng Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan operator seluler Smartfren menggarap program digitalisasi Desa Nglinggo pada tiga bidang.
Pertama, melakukan pemasangan spot WiFi di sejumlah titik kawasan desa untuk menyediakan layanan jaringan internet nirkabel. Kedua, pemasangan informasi QR Code di spot Desa Wisata Nglinggo Barat dengan tujuan sata pengunjung butuh informasi tentang desa wisata bisa langsung melakukan screening QR Code yang dipasang di beberapa titik desa lewat aplikasi di gawainya. Ketiga, membuat platform market place berbasis website di www.jogjatourismfestival.com. Tujuan platform ini agar semua stake holder pariwisata bisa mengisi, mempromosikan dan menjual produknya di laman itu.
Sudiyanto menuturkan program ASITA Jogja Tourism Festival ini mulai diluncurkan bersamaan dengan peringatan hari pariwisata sedunia atau world tourism day yang jatuh Kamis 27 September 2018.
ADVERTISEMENT
“Desa Nglinggo sebagai starting poin untuk selanjutnya program ini diperluas ke desa wisata lain DIY sehingga sektor pariwisatanya kian tergarap dan memberikan kesejahteraaan pada masyarakatnya,” ujarnya. (atx/adn)